UJI CHI KUADRAT (X2)



UJI CHI KUADRAT (X2) 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Di dalam makalah ini kami membahas tentang uji chi kuadrat (x2). Uji chi kuadrat adalah suatu ukuran yang menyangkut perbedaan yang terdapat diantara frekuensi pengamatan dengan frekuensi teoretis/frekuensi harapan dinyatakan oleh statistik x2 (chi kuadrat) .
            Dengan demikian, kita sama-sama memecahkan masalah yang kita temukan dalam pengujian ini nanti. Terlebih dahulu kita mengetahui bagaiman penggunaan chi kuadrat dan cara menganalisisnya. Setelah itu barulah, mengaplikasikannya melalui soal-soal pengujian yang kita temui didalam uji chi kuadrat (x2).
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1.      Apa itu Chi Kuadrat (x2)?
2.      Apa Kegunaanya?
3.      Bagaiman Cara Menganalisinya?
C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk memahami uji chi kuadrat (x2).
2.      Untuk memahami penggunaan chi kuadrat (x2).
3.    Untuk dapat menjawab soal-soal pengujiannya.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Untuk dosen,sebagai bahan refrensi dalam pengajaran matakuliah Statistika Pendidikan.
2.      Untuk Mahasiswa, sebagai landasan teori dalam penelitiannya.
3.      Untuk masyarakat, agar mengetahui sekilas tentang uji chi kuadrat dalam ilmu statistika itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Chi Kuadrat (X2)
            Chi Kuadrat (X2) satu sempel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.[1] Jadi, chi kuadrat untuk satu sempel, digunakan untuk menguji hipotesis dalam populasi yang hanya terdiri dari dua atau lebih klas yang datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar.
            Chi Kuadrat (X2) juga merupakan salah satu tes statistik non parametrik (non-parametric test)  atau tes bebas distribusi. Perhitungannya didasarkan pada data hitung atau rangking, tes non parametrik ini tidak begitu cermat dan kekuatannya pun tidak sebesar tes parametrik.[2] Jadi, chi kuadrat termasuk kedalam tes statistik non parametrik atau tes  bebas distribusi. Dengan perhitngan yang didasarkan pada data hitung atau rangking.
            Chi Kuadrat adalah suatu teknik statistik yang memungkinkan penyelidikan menilai probabilitas memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata (yang diobservasi) dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori tertentu sebagai akibat dari kesalahan sampling.[3] Jadi, chi kuadrat disini hanya menilai probabilitas untuk memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata (hasil observasi) dengan frekuensi yang diharapkan atau frekuensi teoretik dalam kategori-kategori tertentu.
Rumus dasar Chi Kuadrat adalah: X2=
Ket:
X2 = Chi Kuadrat
fo  = Frekuensi yang di Observasi
fh  =  Frekuensi yang di Harapkan
B.     Kegunaan Chi Kuadrat (X2)
            Tes Chi Kuadrat digunakan untuk data diskrit yang salah satu variabelnya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lainnya. Adapun kegunaan lainnya adalah untuk mengestimasi kemungkinan adanya beberapa faktor yang menyebabkan adanya hubungan selain faktor kesalahan sampling.[4]Jadi, chi kuadrat hanya menilai probabilitas untuk memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata (hasil observasi) dengan frekuensi yang diharapkan atau frekuensi teoretik dalam kategori-kategori tertentu sebagai akibat kesalahan sampling. Chi kuadrat juga digunakan dengan asumsi bahwa sampelnya dipilih secara random.
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Chi Kuadrat, yaitu:
1.      Chi Kuadrat digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk frekuensi.
2.      Chi Kuadrat tidak dapat digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari variabel-variabel yang dianalisis.
3.      Chi Kuadrat pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan.
4.      Chi Kuadrat cocok digunakan untu data kategorik data diskrit atau data nominal.
Cara memberikan interpretasi terhadap chi kuadrat adalah dengan menentukan df dan db. Selanjutnya,berkonsultasi tabel harga kritik chi kuadrat. Kemudian membandingkan antara harga chi kuadrat dari hasil perhitungan dengan harga kritik chi kuadrat (tabel chi kuadrat). Adapun, pengambilan keputusan yang menyatakan ada atau tidak adanya perbedaan berdasarkan ketentuan berikut:
a)      Bila harga chi kuadrat (X2) sama atau lebih besar dari tabel chi kuadrat maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
b)      Bila harga chi kuadrat (X2) lebih kecil dari tabel chi kuadrat maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
C.     Analisis Chi Kuadrat (X2) pada data tunggal dan data kelompok.
            Analisis chi kuadrat dapat dilakukan pada data tunggal dan data kelompok. Berikut adalah contoh penggunaan chi kuadrat untuk data tunggal dan data kelompok.
1.      Chi kuadrat untuk Variabel tunggal
Chi Kuadrat untuk data tunggal adalah variabel yang akan dianalisis dengan tes chi kuadrat (X2) sampelnya yang hanya terdiri dari satu kategori saja. Misalnya,dalam suatu kegiatan penelitian dilakukan untu mengetahui efektivitas penggunaan kurikulum baru di SMA. Penelitian dilakukan terhadap guru-guru SMA sebagai responden sebanyak 100 orang. Kemudian, diajukan pertanyaan tunggal “Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang penggunaan kurikulum baru di SMA?” jawaban dari pertanyaan tersebut telah disediakan. Yaitu : 1) kurikulum baru lebih efektif dari kurikulum sebelumnya 2) kurikulum baru tidak efektif dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, 3) kuikulum baru dan kurikulum lama sama-sama efektif,4) tidak memberikan jawaba. Selanjutnya, ditabulasikan sehingga tampak seperti pada tabel 2.3
TABEL 2.3
JAWABAN GURU-GURU SMA
TENTANG PENGGUNAAN KURIKULUM BARU
Jawaban Guru-Guru SMA
F
1.      Kurikulum baru lebih efektif dari kurikulum sebelumnya.
2.      Kurikulum baru tidak efektif dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
3.      Kurikulum baru dan kurikulum lama sama-sama efektif.
4.      Tidak memberikan jawaban.
60
34

42
4
      Jadi,penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat perbedaan frekuensi yang signifikan antara frekuensi observasi (fo) dan frekuensi yang diharapkan (fh) terdapat penggunaan kurikulum baru pada guru-guru SMA.[5] Adapun, proses perhitungan analisis statistik chi kuadrat adalah sebagai berikut:
a.       Menghitung harga chi kuadrat dengan cara menyiapkan tabel perhitungan chi kuadrat.
Tabel perhitungan chi kuadrat tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2
TABEL 2.2
TABEL PERHITUNGAN CHI KUADRAT
JAWABAN GURU SMA
fo
fh
1.      Kurikulum baru lebih efektif dari kurikulum sebelumnya.
2.      Kurikulum baru tidak efektif dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
3.      Kurikulum baru dan kurikulum lama sama-sama efektif.
4.      Tidak memberikan jawaban.
60

34

42

4
35

35

35

35
JUMLAH
140
140
            Setelah fo dan fh diketahui, selanjutnya substitusikan kedalam rumus berikut:
X2 = +++
=++
=+++
=++
=17,857+0,029+1,4+27,457
X2=46,743
Memberikan interpretasi terhadap harga chi kuadrat
1)      Menghitung db atau df
df = (b-1) dimana b adalah banyaknya baris. Jadi, df = (4-1)=3
2)      Berkonsultasi dengan tabel nilai chi kuadrat dengan df =3 diperoleh harga chi kuadrat sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5%= 7,82
Pada taraf signifikasi 1% =11,34
Dengan x2=46,743 berarti jauh lebih besar dari harga kritik chi kuadrat baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% (7,815 <46,743>11,345). Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak terdapat perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi harapan ditolak, sedangkan hipotesis alternatif diterima, yang berarti ada perbedaan yang meyakinkan antara frekuensi observasi (fo) dan frekuensi harapan (fh).
3)      Kesimpulan
Terdapat perbedaan frekuensi observasi dengan frekuensi harapan terhadap efektifitas penggunaan kurikulum baru pada guru-guru SMA.
2.      Chi Kuadrat untuk Tabel 2x2
Chi kuadrat untuk tabel 2x2 adalah variabel yang akan dianalisis dengan tes chi kuadrat sampelnya terdiri dari dua kategori dan frekuensi observasinya terdiri dari dua kategori pula.
Rumus yang digunakan adalah:
X2=
Contoh soal:  LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an ) mengadakan suatu penelitian untuk mengetahui efektivits metode Hattaiyah dan metode iqro’ dalam membaca al-qur’an. Penelitian dilakukan terhadap 200 orang anak usia 5-10 tahun yang belum bisa baca al-qur’an. Setelah 6 bulan diadakan evaluasi hasilnya adalah sebagai berikut:
TABEL 2.4
HASIL EVALUASI BELAJAR AL-QUR’AN
Metode / evaluasi
Mtd Hattaiyah
M. Iqra’
Cepat
Lambat
75
25
63
37
Dik: hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya perbedaan frekuensi dari yang cepat dan lambat membaca al-qur’an terhadap pengguna metode Hattaiyah dan metode Iqra’ pada anak usia 5-10 tahun yang belum dapat membaca al-qur’an.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a.       Menghitung koefisiensi chi kuadrat
TABEL 2.5
TABEL KERJA UNTUK MENCARI CHI KUADRAT
Metode
Evaluasi
M. Hattaiyah
M. Iqra’
Jumlah
Cepat
Lambat
75=A
25=C
63=B
37=D
138
62
Jumlah
100
100
200

Kemudian masukan kedalam rumus:
X2=
=
=
=
=
=
X2=3,336
Jadi, koefisien chi kuadrat (x2) diatas dihitung dengan menggunakan frekuensi harapan (fh), tapi dihitung dengan meggunakan nilai aslimya. Jika ingin menghitung menggunakan frekuensi harapan (fh). Lakukan menggunkan tabel berikut:
TABEL 2.6
TABEL PERHITUNGAN CHI KUADRAT
Sel
fo
fh
(fo-fh)
(fo-fh)2
A
B
C
D
75
63
25
37
69
69
31
31
6
-6
-6
6
36
36
36
36
0,522
0,522
1,161
1,161
Jumlah
200=N
200=N
0
=


3,366=
Penjelasan :
fh: diperoleh dengan rumus: fh=  
Keterangan 
 = Jumlah frekuensi baris pada sel yang dicari
 = Ju2mlah frekuensi kolom pada sel yang dicari
 = Jumlah frekuensi akhir pada tabel

Sel A,= 138  = 100 dan  = 200
fh             =  =  = 69 dst
Sehingga dapat diketahui bahwa besarnya Chi Kuadrat (X2)=3,366. Selanjutnya memberikan interpretasi
1)      Menentukan df
df = (b-1)(k-1) di mana b = baris dan k= kolom
df = (2-1)(2-1) = 1X1=1
2)      Selanjutnya, berkonsultasi dengan tabel nilai chi kuadrat. Dengan df = 1 diperoleh harga kritik chi kuadrat (X2) sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5%=3,84
Pada tarif signifikan 1%=6,64
Dengan X2 = 3,366 berarti lebih kecildari harga chi kuadrat baik pda taraf signifikan 5% maupun 1%. Dengan demikian hipotesis  nihil yang menyatakan tidak terdapat perbedaan diterima.[6] Jadi, tidak terdapat perbedaan frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan, artinya tidak ada perbedaan kemampuan belajar membaca al-qur’an menggunakan metode Hattaiyah dan metode Iqro’ pada anak usia 5-10 tahun yang belum bisa baca al-Qur’an.
3.      Chi Kuadrat dengan Koreksi Yates
      Koreksi Yates digunakan untuk menghitung harga chi kuadrat pada tabel 2x2 dengan df=1 dan salah satu selnya memiliki frekuensi kurang dari 10.
Rumus: X2 =  
Ket:
 N= jumlah individu/subjek
A,b,c,dan d= masing-masing frekuensi tiap-tiap sel dalam tabel 2x2.
      Contoh soal: suatu kegiatan untuk penelitian yang dilakukan paa guru-guru SMP dan SMA, untuk mengetahui pendapat mereka terhadap diberlakukannya hari belajar sekolah dari 6 hari menjadi 5 hari, kepada mereka hanya diminta menjawab setuju atau tidak setuju perubahan hari belajar tersebut. Penelitian dilakukan terhadap 50 orang guru SMP dan 50 orang guru SMA. Hasilnya akan nampak seperti tabel berikut.
TABEL 8.25
JAWABAN GURU-GURU SMP DAN SMA TERHADAP PERUBAHAN HARI BELAJAR
Guru
Jawaban
SMP
SMA
Setuju
Tidak setuju
35=a
15=b
42=b
8=d
Proses analisis statistik chi kuadrat  dengan koreksi Yates adalah sebagai berikut:
a.       Menghitung harga chi kuadrat
Dari tabel tersebut telah diketahui sel a,b,c,dan d. Selanjutnya , substitusikan ke dalam rumus.
X2=
=
=
=
=
=
=
X2=3,614
Selanjutnya, memberi interpretasi
1)      Menentukan df
df =(b-1)(k-1)=(2-1)(2-1)=1x1=1
2)      Lihat tabel nilai chi kuadrat
Dengan df =1 diperoleh harga kritik chi kuadrat sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5%=3.84
Pada taraf signifikan 1%=6.64
Dengan X2 = 3,614 berarti lebih kecil dari harga kritik chi kuadrat baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian yang diterima adalah hipotesis nihil yang menyatakan tidak dapat perbedaan.[7] Jadi, tidak terdapat perbedaan pandapat yang meyakinkan antar guru SMP dengan guru SMA terhadap perubahan hari belajar dari 6 hari menjadi 5 hari.
BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
             Uji chi kuadrat merupakan suatu ukuran yang menyangkut perbedaan yang terdapat diantara frekuensi pengamatan dengan frekuensi teoretis/frekuensi yang diharapkan.
            Uji chi kuadrat digunakan untuk data diskrit yang variabelnya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lainnya. Selain itu, chi kuadrat digunakam untuk mengestimasi kemungkinan adanya faktor yang menyebabkan adanya hubungan selain faktor yang menyebabkan adanya hubngan selain faktor kesalahan sampling.
            Analisis chi kuadrat dapat dilakukan pada data tunggal dan data kelompok. Chi kuadrat untuk data tunggal adalah variabel yang akan dianalisis dan sampelnya hanya terdiri dari satu kategori saja. Sedangkan chi kuadrat untuk data kelompok adalah variabel yang akan dianalisis dan dengan sempelnya terdiri dari dua kategori dan frekuensi observasinya terdiri dari dua kategori.
B.     KRITIK DAN SARAN
1.      Untuk Guru atau Dosen didalam makalah ini penulis menjelaskan tentang apa itu uji chi kuadrat. Oleh karena, itu bersama-sama dengan mahasiswa lainnya mendiskusikan pembahasan materi uji chi kuadrat pada minggu ini. Dengan membawa buku pegangan statistika pendidikan bagi mahasiswa.
2.      Untuk mahasiswa sebagai landasan teori dalam belajar.. Penulis menyajikan materi dengan mencari sumber di perpustakaan yang ada dikampus kita sendiri. Jika, ada masalah tak terpecahkan sama-sama kita diskusikan dengan didampingi dosen pengempu mata kuliah ini.
DAFTAR PUSTAKA
                    
Stephens, Larry j.,Statistik,Jakarta:Erlangga,2010
        Hartono.,Statistik untuk Penelitian,Yogyakarta,2008
         Sugiyono ,Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta,2014



[1] Sugiyono ,Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2014) Hal.107
[2] Hartono ,Statistika Untuk Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008) Hal.219
[3] Hadi,Sutrisno, Statistik,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2015)Hal.279
[4] Hartono, Statistik untuk Peneletian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008)Hal.219
[5] Hartono, Statistik Untuk Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008) Hal.222
[6] Hartono, Statistik Untuk Penelitian,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008)Hal.227
[7] Hartono, Statistik Untuk Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008)Hal.229

Comments

Popular posts from this blog

METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI