Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT,
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan itikad baik kami menulis
makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ekonomi dengan
bahasan “Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial”.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Diharapkan dalam makalah ini pembaca mampu memperkaya materi dan mampu
menerapkan dan mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini.
Penulis menyadari
bahwa tanpa adanya uluran tangan dari berbagai pihak, makalah ini tidak dapat
terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Badrun Taman, M.Si selaku dosen mata
kuliah Tafsir Ekonomi yang telah memberikan saran dan nasihat untuk
menyelesaikan makalah ini.
2.
Teman-teman Perbankan Syariah VI D yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini dan telah memberikan informasi.
3.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah menberi saran dan masukan dalam penyempurnaan makalah
ini.
Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa kemungkinan masih adanya kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kepada semua pihak sangat terbuka untuk menerima
saran, masukan dan kritikan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir
kata, kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian yang membaca
dan mempelajari khususnya bagi mahasiswa yang ingin menambah informasi dan
pengetahuan tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
Bengkulu, 17 Oktober
2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin
maju serta laju perekonomian dunia yang semakin cepat, dan diberlakukannya
sistem perdagangan bebas sehingga batas kita dan batas dunia akan semakin
kabur. Hal ini jelas membuat semua kegiatan saling berpacu satu sama lain untuk
mendapatkan kesempatan dan keuntungan.
Dengan kondisi seperti ini, pelaku bisnis kita
jelas akan semakin berpacu dengan waktu serta negara-negara lain agar terwujud
suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan. Namun perlu kita
pertanyakan bagaimana jadinya jika pelaku bisnis dihinggapi kehendak saling
menindas agar memperoleh tingkat keuntungan yang berlipat ganda. Inilah yang
merupakan tantangan bagi etika dan tanggung jawab sosial bisnis.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial dunia bisnis
tidak saja berorientasi pada komitmen sosial yang menekankan pada pendekatan
kemanusiaan, belas kasihan, panggilan religi atau panggilan moral dan
semacamnya, tetapi menjadi kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan oleh pelaku
bisnis dalam ikut serta mengatasi permasalahan sosial yang menimpa masyarakat.
Dalam perkembangannya praktik tanggung jawab sosial pelaku bisnis telah banyak
dilakukan secara sadar, artinya menerapakan tanggung jawab pelaku bisnis adalah
investasi untuk pertumbuhan dan keterlanjutan bisnis sehingga tak lagi dilirik
sebagai pusat biaya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini yaitu:
1.
Apa pengertian
Etika, Bisnis dan Etika Bisnis?
2.
Apa pengertian
Tanggung Jawab Sosial?
3.
Apa
Pengaruh Etika dan Tanggung Jawab Sosial terhadap Perilaku Konsumen ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.
Memberikan
informasi mengenai etika, bisnis dan etika bisnis.
2.
Memberikan
informasi mengenai apa itu tanggung jawab sosial.
3.
Memenuhi
tugas kelompok mata kuliah perilaku konsumen islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Etika,
Bisnis dan Etika Bisnis.
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang
berarti adat istiadat / kebiasaan yang baik. Perkembangan etika yaitu Studi
tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Menurut Maryani
& Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman
yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
profesi.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business dari
kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk
memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis
beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang
bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis
apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
Apakah produk yang dijualnya baik? Apakah dia telah berpromosi dengan tidak
menipu? Dan, apakah dia telah menggunakan praktik bisnis yang jujur? Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
Sedangkan Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan
bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on
Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika kita :
1.
Utilitarian
Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Oleh karena
itu dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan
dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2.
Individual
Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
3.
Justice
Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan
strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh
budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh. Tidak ada cara yang paling baik untuk
memulai penelahan hubungan antara etika dan bisnis selain dengan mengamati,
bagaimanakah perusahaan riil telah benar-benar berusaha untuk menerapkan etika
ke dalam bisnis.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena:
a.
Mampu
mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.
b.
Mampu
meningkatkan motivasi pekerja.
c.
Melindungi
prinsip kebebasan berniaga
d.
Mampu meningkatkan
keunggulan bersaing.[1]
B. Pengertian Tanggung
Jawab Sosial atau Corporate Social
Responsibility (CSR)
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.[2]
Ada beberapa pengertian CSR menurut beberapa
ahli:
1.
R.W. Griffin (2004) memberikan definisi
tanggung jawab sosial sebagai usaha suatu bisnis yang menyeimbangkan
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya yang meliputi
konsumen, bisnis lain, karyawan, dan investor.
2.
Boove & kurtz (2002) mendefinisikan
tanggung jawab sosial adalah perorangan manajemen terhadap kewajibannya untuk
mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai
nilai yang sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.[3]
3.
Menurut Clement K. Sansat berpendapat bahwa Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah komitmen usaha untuk bertindak secara
etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi
bersama dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya,
masyarakat lokal dan masyarakat secara lebih luas.
4.
Johnson and johnson mendefinisikan CSR: “is
about how companies manage the business processes to produce an overall
positive impact on society”. Yang maksudnya, bagaimana cara mengelola sebuah
perusahaan agar memiliki dampak positif terhadap diri dan lingkungannya.
Lingkungan di sini tentu saja tidak dalam arti sosial, tetapi juga daam arti
lingkungan alam dimana manusia hidup di dalamnya.
Akhirnya dari
beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya CSR merupakan
cita-cita perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk tindakan
yang berdasarkan etika dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi secara
berkelanjutan disertai peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya,
sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat pada
umumnya.[4]
C. Pengaruh
Etika dan Tanggung Jawab Sosial terhadap Perilaku Konsumen.
1.
Perilaku konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana
manusia memilih di antara berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan
sumberdaya (resources) yang dimiliki sesuai dengan syariat islam.
2.
Perilaku konsumen juga merupakan aktivitas seseorang saat
mendapatkan, mengkonsumsi, barang atau jasa.
3.
Perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai
interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana
manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dengan kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi. Perilaku konsumen menitik beratkan pada aktivitas yang
berhubungan dengan konsumsi dari individu.
4.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang
mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
Berdasarkan definisi diatas maka
yang dimaksud dengan Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
Pengaruh
etika bisnis dan tanggung jawab sosial terhadap perilaku konsumen sangat erat
kaitannya. Contoh, Perusahaan yang melakukan suatu tindakan yang tidak etis akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan.
Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis dan tanggung jawab
sosial pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan
bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan
yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang
karir Perlu di pahami, karyawan yang berkualitas adalah asset yang paling
berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin
mempertahankan karyawannya. Agar perusahaan dapat memaksimalkan kinerja
perusahannya dan mempunyai nilai dari sudut pandang konsumen.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Etika Bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Dari
beberapa definisi dari para ahli dapat dipahami bahwa pada dasarnya CSR
merupakan cita-cita perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk
tindakan yang berdasarkan etika dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi secara
berkelanjutan disertai peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya,
sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat pada
umumnya.
B.
Saran
Demikian makalah yang telah saya
susun, semoga bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca pada umumnya.
Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Djakfar, 2012, Etika Bisnis, Jakarta: Penebar Plus.
Juhaya S. Pradja, 2013,
Manajemen Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan,
Bandung: Pustaka Setia.
http://jariklingking.blogspot.co.id/2014/02/makalah-perilaku-konsumen-islami.html
diakses pada tgl 12-09-2016 pukul 16.00
Wib.
Juhaya S. Pradja,2013, Manajemen
Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan, Bandung: Pustaka Setia.
http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/05/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial.html
diakses pada tgl 12-09-2016 pukul 16.05
Wib.
[3]
Juhaya S. Pradja, Manajemen
Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, hlm.
280-281
Comments
Post a Comment