PERENCANAAN STRATEGIS
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah recana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Recana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Memikirkan
masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari
sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah
situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam
pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau
peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah
perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam
pengambilan keputusan.
Di
kehidupan sehari-hari kita sebenarnya kehidupan yang selalu bersangkutan dengan
keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah
melakukan musyawarah. Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan
merupakan tugas utama dari seorang pemimpin.
1.
Pengertian perencanaan?
2.
Pentingnya suatu perencanaan?
3.
Jenis-jenis perencanaan?
4.
Hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi lain!
5.
Proses penyusunan perencanaan!
6.
Ciri-ciri rencana yang baik!
7.
Efektifitas perencanaan!
1.
Pembaca dapat memahami bentuk
perencanaan yang strategi
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan strategis
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan
yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Beberapa tokoh juga berpendapat
tentang arti dari perencanaan:
a.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari
alternatif-alternatif yang ada.
b.
G.R.Terry
Perencanaan adalah
memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
c.
Louis A.Allen
Perencanaan adalah
menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan.
d.
Billy E.Goetz
Perencanaan adalah
pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul,jika terdapat
alternatif-alternatif.
e.
Drs.H.Malayu S.P Hasibuan
Rencana adalah sejumlah
keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan
pedoman” .
f.
Bintoro Tjokroaminoto
Proses mempersiapkan
kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujun
tertentu.
g.
Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana
cara melakukanya.
h.
S.P. Siagian
Perencanaan sebagai
keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut hal hal yang akan di
kerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Pentingnya suatu perencanaan
Salah
satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh
karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan
kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi
lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan:
a. untuk
mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
b. untuk
mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan
perencanaan:
a. Standar
Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya.
b. Mengetahui
kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
c. Mengetahui
siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
d. Mendapat
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e. Meminalkan
kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga
dan waktu.
f. Memberikan
Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
g. Menyerasikan
dan memadukan beberapa sub kegiatan.
h. mendeteksi
hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i.
Mengarahkan pada pencapaian tujuan
Beberapa
manfaat perencanaan adalah:
a. membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
b. memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
c. membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat.
d. memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi.
e. memudahkan
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
f. membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
g. meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
h. menghemat
waktu, usaha, dan dana.
3. Hubungan perencanaan dengan
fungsi-fungsi lain
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan
manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantungdan
berinteraksi. Berikut ini penjelasan tentang hubungan nya:
a. Pengorganisasian
dan penyusunan personalia.
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, pisik
dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
b. Pengarahan.
Fungsi
pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukankombinasi
yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya
dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi
karyawan.
c. Pengawasan.
Perencanaan
dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut
sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah
untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
4.
Jenis-jenis perencanaan
Ada beberapa macam jenis
perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi, yaitu:
a. Jenis
perencanaan menurut prosesnya:
1.
Policy Planning, suatu rencana yang
memuat kebiajkan-kebijakan saja, tentang garis besar atau
pokok dan bersifat umum Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan
kebijakan itu tidak dirumuskan.
Contohnya ada pada GBHN
2.
Program Planning, merupakan
perincian dan penjelasan dari pada
policy planning. Dalam perencanaan ini biasanya memuat, hal-hal berikut:
Ø Ikhtisar
tugas-tugas yang harus dikerjakan
Ø Sumber-sumber
dan bahan-bahan yang dapat digunakan
Ø Biaya,
personalia, situasi dan kondisi pekerjaan
Ø Prosedur
kerja yang harus dipatuhi
Ø Struktur
organisasi yang harus dipenuhi
3.
Operational Planning (perencanaan
kerja), yakni suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat
teknis seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai
tujuanyang lebih tinggi. Hal-hal yang sering kali dimuat dalam perencanaan
ini adalah:
Ø Analisa
dari pada program perencanaan
Ø Penetapan
prosedur kerja
Ø Metode-metode
kerja
Ø Tenaga-tenaga
pelaksana
Ø Waktu,
dan sebagainya
b. Jenis
perencanaan menurut jangka waktunya
1. Long
Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu lebih dari tigatahun
2. Intermediate
Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya membutuhkan
waktu antara1 hingga 3 tahun
3. Short
Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya
membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun
c. Jenis
perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya
1. National
Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagi seluruh wilayah
negara.
2. Regional
Planning, yakni rencana untuk suatu daerah
3. Local
Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangat terbatas.
d. Jenis
perencanaan menurut penggunaannya
1. Single
Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuk sekali pakai saja.
Dalam artian jika rencana tersebut telah tercapai, maka tidak akan
digunakan lagi
2. Repeats
Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secara berulang-ulang, walaupun
sudah dilaksanakan berkali-kali
e. Jenis
perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan
1. General
Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk
kegiatan kerja sama yang lebi luas. Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk
satu tahunpelajaran
2. Special
(Concentrated) Planning, suatu rencana mengenaikeegiatan khusus, misalnya
perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan
belajar dikelas IPA.
f. Jenis
Perencanaan Menurut James Af Stoner dan R . Edward Freeman, 1994
1. Perencanan
strategis, perencanaan yang dilakukan oleh para manajer puncak dan
menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas,
2. Perencanaan
operasional , perencanaan yang memperlihatkan bagaimana perencanan strategis
akan di implementasikan dalam kegiatan sehari hari.
5.
Proses penyusunan perencanaan
Sebelum
para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih
dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan
organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan
dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang
akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan
manajemen dan semakin meningkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi,
dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada
keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan
hampir semua waktu perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi
dari seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka
sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab
perencanaan yang tergantung pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi
atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala internasional
lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan
lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan
antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu
penting bagi para manejer untuk mengerti peranan perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang dalam pola perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999)
kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut:
1. Menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan.
2. Merumuskan
keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Perencanaan yang
efektif dan baik memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menyadari adanya perluang. Artinya,
kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal yang sebenarnya dari
perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan
adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan
jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dimana kita berdiri pada sudut
kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin
memecahkan ketidak pastian, dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan
kita akan kita dapatkan.
2.
Menentukan tujuan. Artinya,
tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan menggambarkan hal-hal
akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting harus ditempatkan, dan apa
yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan,
anggaran dan program-program.
3.
Menentukan Premis. Artinya, Premis
adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain, lingkungan yang diharapkan
dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang
konsekuen makin dipahami oleh perencana, maka akan semakin terkoordinasilah
perencanaan perusahaan itu.
4.
Menentukan arah tindakan
alternatif. Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah mencari dan
memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak
dengan segera.
5.
Mengevaluasi arah tindakan
alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang telah
dilakukan perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang
diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya kegiatan tujuannya agar
tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan tersebut.
6.
Memilih satu arah tindakan, artinya
langkah yang terakhir dari perencanaan ini merupakan langkah yang paling
menentukan untuk melanjutkan pada proses pelaksanaan.
6. Pendekatan dalam perencanaan
1. Perencanaan
inside-out dan perencanaan outside-in
Perencanaan inside-out:
terfokus pada yang sudah dilakukan dan mengusahakan untuk melakukan yang tebaik
yang dapat dilakukan. Ini meningkatkan efektivitas organisasi.
Perencanaan outside-in: dari analisa lingkungan eksternal muncul perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. Kedua perencanaan ini dapat dikombinasikan agar optimal.
Perencanaan outside-in: dari analisa lingkungan eksternal muncul perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. Kedua perencanaan ini dapat dikombinasikan agar optimal.
2. Perencanaan
top-down dan perencanaan bottom-up
Perencanaan dari atas
ke bawah (top-down): manajer dibawah manajer puncak membuat perencanaan
berdasarkan tujuan yang telah ditentukan manajer puncak.
Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up) dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya batasan yang secara teratur melewati hirarki tersebut ke tingkat manajer puncak. Kelebihan: kuatnya komitmen dan kepemilikan dalam perencanaan yang lebih rendah. Kelemahan: bila terlalu ekstrim mungkin akan gagal untuk menghasilkan seluruh tugas yang terintegrasi dalam organisasi secara keseluruhan.
Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up) dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa adanya batasan yang secara teratur melewati hirarki tersebut ke tingkat manajer puncak. Kelebihan: kuatnya komitmen dan kepemilikan dalam perencanaan yang lebih rendah. Kelemahan: bila terlalu ekstrim mungkin akan gagal untuk menghasilkan seluruh tugas yang terintegrasi dalam organisasi secara keseluruhan.
3. Perencanaan
contingency
Perencanaan
yang terfokus pada pemikiran ke depan. Perencanaan ini meliputi penentuan
alternatif-alternatif tindakan yang dapat diimplementasikan seandainya perencanaan
orisinil tidak sesuai karena adanya perubahan keadaan. Kunci: prediksi
perubahan yang akan datang yang dapat berakibat pada perencanaan yang sedang
dijalankan.
7. Ciri-ciri rencana yang baik
Perencanaan yang baik dapat dinilai jika adanya :
1. Perencanaan
disusun sesuai dengan tujuan perusahaan
2. Tepat
sasaran
3. Manager
menjalankan fungsinya sebagai seorang coordinator
4. Anggota
atau karyawan berada dalam satu koordinasi
5. Anggota
atau karyawan menjalankan fungsinya sesuai dengan perencanaan program
6. Adanya
peningkatan kualitas kerja karyawan atau anggota
7. Perencanaan
berhasil membuat sebuah pelaksanaa
8. Adanya
pembagian sub-sub koordinasi untuk menjalankan sebuah program
9. Adanya
kesepahaman antara manager dengan karyawan atau anggotanya dalam membuat sebuah
perencanaan
8. Efektifitas perencanaan
Perencanaan yang baik dan efektif akan berjalan baik dan baik
atau tidaknya menurut George R Terry dapat diketahui melalui
pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perencanaan, yaitu 5W+1H :
a. What
(apa),
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah
perencanaan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan
tersebut.
b. Why
(mengapa),
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus
dicapai dengan mengapa beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Where
(dimana)
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan
tersebut dilaksanakan.
d. When
(kapan),
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan
dilaksanakan dan diakhiri.
e. Who
(siapa),
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program
tersebut.
f. HOW
(bagaimana).
Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang
direncanakan tersebut.
Dengan melakukan
kategori di atas, maka seorang manager akan mudah dalam melaksanakan program
atau kegiatan yang direncanakannya. Hal ini dikarenakan, metode yang
dilakukannya terpola secara baik dan berkesinambungan yang melibatkan berbagai
macam objek penunjang pelaksanaan program atau kegiatan.
dilain hal, sebeuh
perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki criteria-kriteria sebagai
berikut:
1.
Logis dan Rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat
diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa
dijalankan.
2.
Komprehensif. Perencanaan yang baik juga harus memenuhi
syarat komprehensif. Artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang
terkait langsung terhadap perusahaan. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait
dengan bagian yang harus kita jalankan, tetai juga dengan mempertimbangkan
koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.
3.
Fleksibel. Artinya, perencanaan yang baik diharapkan dapat
beradaptasi dengan perubahan dimasa yang akan datang, tapi
bukan berarti perencanaan itu dapat diubah seenaknya
a.
Komitmen.
Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen
terhadap seluruh
anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi.
Komitmen dapat dibangun dalam sebuah perusahaan jika seluruh anggota di
perusahaan beranggapan bahwa perencanaan yang dirumuskan telah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
b. Realistis, perencanaan yang baik perlu memenuhi
persyaratan realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi
perusahaan.
vHambatan Perencanaan Yang Efektif Dan Baik
§ Seorang
manajer bertindak otoriter
Manajer disini, tidak
memikirkan kebutuhan karyawan hanya megutamakan aturan yang mengikat karyawan
dalam membuat perencanaan.
§ Kurangnya
koordinasi
Kurangnya koordinasi antara atasan dengan bawahan sehingga menyebabkan perncanaan kurang terarah
Kurangnya koordinasi antara atasan dengan bawahan sehingga menyebabkan perncanaan kurang terarah
§ Kurangnya
sumber daya manusia
Sumber daya manusia dalam kategori jumlah dan keterampilan
Sumber daya manusia dalam kategori jumlah dan keterampilan
§ Kurangnya
sumber daya modal
§ Karyawan
atau anggota lebih memikirkan kebutuhan pribadi
§ Penyusunan
rencana yang lamban seringkali membuat fungsi-fungsi dari setiap bagian
perusahan tidak berjalan dengan smestinya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut bisa
disimpulkan perencanaan suatu hal yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-
tujuan di waktu yang akan datang dan dapat meningkatkan keputusan yang Baik.
perencanaan tidak pernah lepas dari kegiatan kehidupan manusia , karena semua
orang mempunyai perencanaan untuk kehidyupan yang akan datang. Perencanaan
diharapkan mendapatkan keberhasilan yang maksimal yang telah direncanakan
sebelumnya.
Perencanaan di bagi kedalam beberapa macam yaitu
: proses, waktu, pengguna, dll. Dan untuk mengetahui bahwa suatu perencanaan
itu baik dan efektif atau tidaknya dapat dilihat dari isi dalam perencanaan
tersebut terdapat 5W+1H, Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan
,Tepat sasaran, Logis dan Rasional, Komprehensif, Fleksibel, Komitmen,
Realistis.
2. SARAN
Penulis banyak berharap
para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
http://xiaolichen14.wordpress.com/2013/11/24/perencanaan-manfaat-dan-jenis-jenis-perencanaan- dalam-organisasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_perencanaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_perencanaan
http://annisadevyanadewi.weebly.com/materi-klp-1/-pengantar-manajemen-perencanaan-strategis-pemecahan-masalah-dan-pengambilan-keputusan
Comments
Post a Comment