cerita rakyat padang guci (belalang rusa)


Belalang ghuse
          Pada zaman dahulu disebuah kampung tinggalah seorang ibu dan anak-anaknya. Mereka hidup sederhana dan tinggal disebuah rumah kecil. Sehari-hari kegiatan ibunya adalah berkebun, sedangkan anak-anaknya yang masih kecil itu bermain dirumah saja. Suatu hari mereka pergi ke kebun untuk membersihkan kebunya dan akan bermalam disana. Setelah sampai di pondok kebunya mereka beristirahat sejenak dan membersihkan pondoknya. Kemudian ibunya turun untuk memulai aktivitas membersihkan kebunnya, sementara  anak-anaknya tetap di pondok. Setelah beberapa jam anak-anaknya sudah mulai merasa bosan bermain di pondok. Lalu mereka turun untuk mencari belalang ghuse. Keseruan tampak diwajah mereka saat mereka mendapat belalang tersebut. Setelah banyak mendapat belalang merekapun berhenti mencari dan kembali ke pondok. Salah satu dari mereka ingin memanggang belalang yang mereka dapat tersebut. Kemudian merekapun setuju untuk memanggang belalang ghuse yang mereka dapat. Merekapun mulai membersihkan belalang yang mereka dapat untuk di panggang. Mereka menyalakan api dan memanggang belalang ghuse yaang mereka dapat untuk dimakan. Setelah panggangan masak lalu mereka makan bersama tanpa menyisahkan sedikitpun untuk ibunya hingga habis.
          Setelah sore ibu mereka pulang dengan rasa lelah dan letih, tetapi rasa lelah dan letih ibu merekapun hilang setelah ia melihat senyum  anak-anaknya yang begitu senang di sore itu. Setelah malam hari mereka bersiap untuk tidur, entah mengapa tiba-tiba salah satu anaknya bercerita tentang kegiatan mereka di siang hari tadi yaitu manggang belalang ghuse. Ibunya yang sudah ngantuk dan mulai tertidur mendengar secara samar  cerita dari salah satu anaknya tersebut, tetapi yang terlintas di pendengaran ibun mereka adalah anak-anaknya makan daging ghuse. Karena pendengaran tersebut  Ibunya merasa kecewa karena anak-anaknya tidak menyisahkan panggangan ghuse  yang dimasak anak-anaknya tadi siang. Padahal yang dipanggang anak-anaknya adalah belalang ghuse dan bukan daging ghuse. Tapi karna ibunya yang salah pendengaran tersebut dan merasa sangat kecewa dengan anak-anaknya yang tidak menyisahkan panggangan yang di masak anak-anaknya. Setelah anak-anaknya tertidur, dengan rasa kecewa ibunya pergi meninggalkan anaknya dan tidak kembali lagi.

Comments

Popular posts from this blog

METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI