METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK


MAMPU MEMAHAMI
METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK




BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar belakakang
Didalam pembelajaran bahasa indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok yaitu: menyimak, berbicara, menulis, dan membaca.keterampilan menyimak dan membaca di kategorikan kedalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis.
Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang amat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. kedua-duanya itu tidak dapat dipisahkan.oleh sebab itu,siswa di tuntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik.
2.    Rumusan masalah
a.    Pengertian menyimak
b.    Tujuan menyimak
c.    Jenis-jenis menyimak
d.   Metode belajar menyimak

3.    Tujuan
Untuk memberikan pemahaman tentang metode belajar menyimak.sedangkan kepada siswa agar mereka mampu menyimak dan berbicara dengan baik.
4.    manfaat
tentunya dengan kita memahami pembelajaran ini kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih luas sesuai dengan materi yaitu memahami belajar menyimak.


BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Menyimak
Menyimak menurut Djago Tarigan(1990) adalah “suatu proses yang mencangkup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasikan, menginterpresikan, menilaidan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. ”sedangkan mendenarkan  adalah proses menangkap bunyi bahasa dengan disengaja tetapi belum memahami.
Menurut burhan menyimak (1971:81),menyimak adalah suatu proses menangkap,dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya oleh orang lain kepadanya. Menyimak atau mendengarkan melibatkan   pendengaran,penglihatan,penghayatan, ingatan, pengertian ini merupakan kegiatan yang disengaja.pendengar yang baik ialah pendengar yang berencana, yaitu ada alasan tertentu mengapa si pendengar itu dengan sengaja menyimak. Pada hakikatnya menyimak adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan  karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap,memahami atau menghayati, pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
2.    Tujuan menyimak
Menyimak pada hakikatnya ialah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.karena itu dapatlah disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menagkap,memahami,atau menghayati pesan, ide, gagasan yang bersifat dalam bahan simakan. sedangkan tujuan yang bersifat umum itu dapat dirinci lagi sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan.perbedaan dalam tujuan menyebabkan perbedaan dalam aktivitas pendengar  yang bersangkutan.salah satu klasifikasi tujuan menyimak menurut pendapat djago tarigan(1990) yakni menyimak bertujuan untuk:
1)      mendafatkan fakta
2)      )menganalisis fakta
3)      )mengevaluasi fakta
4)      mendafatkan informasi
5)      menghibur diri
6)      meningkatkan kemampuan berbicara
Pada saat mendengar,penyimak berusaha menangkap dengan baik apa yang mereka dengar.sangat di butuhkan pendengaran yang peka dan perhatian  terpusat.kemampuan memusatkan perhatian sangat penting dalam menyimak, baik pada saat atau sebelum proses menyimak berlangsung.
3.    Jenis-jenis menyimak
Menurut Djago Tarigan (1990).ada tujuh titik pandang yang di gunakan sebagai dasar pengklasifikasian menyimak,yaitu:
1.      sumber suara
2.      taraf aktifitas penyimak
3.      taraf hasil simakan
4.      keterlibatan penyimak bahan simakan
5.      cara menyimak bahan simakan
6.      tujuan menyimak dan tujuan spesifik
Berdasarkan sumber suara yang di simak,dikenal juga dua jenis menyimak yaitu intra personal listening atau menyimak intra pribadi dan inter personal listening atau menyimak antar pribadi.
Taraf hasil simakan bervariasimerentang mulai dari taraf rendah sampai taraf mendalam.berdasarkan taraf hasil simakan tersebut, menurut Green  and Petty,dalam bukunya Develoving Language Skill in The Elementary  School yang dikutif tarigan di kenal sembilan jenis menyimak ,yaitu:
1.      menyimak tanpa reaksi :penyimak mendengar sesuatu berupa suara atau teriakan,namun yang bersangkutan tidak  memberikan reaksi apa-apa.suara masuk ketelinga kiri,keluar ketelinga kanan.
2.      menyimak terputus-putus
Penyimak sebentar –bentar menyimak,sebentar-sebentar tidak menyimak lagi dan seterusnya.pikiran bercabang, tidak terpusat pada bahan simakan.
3.      menyimak terusat
Pikiran menyimak terpusat pada sesuatu,misalnya pada aba-aba untuk mengetahui bila saatnya mengerjakan sesuatu.
4.      menyimak pasif
Hampir sama dengan menyimak tanpa mereaksi.dalam menyimak pasif sudah ada reaksi walaupun sedikit.
5.      menyimak dangkal
Hanya menangkap sebagai isi simaknya.bagian-bagian yang penting tidak  disimak ,mungkin karena sudah tahu,menyetujui atau menerima.
6.      menyimak untuk membandingkan
Penyimak menyimak sesuatupesan kemudian membandingkan isi pesan itu dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak yang relevan.
7.      menyimak organisasi materi
Penyimak berusaha mengetahui organisasi materi yang di sampaikan pembicara ,ide pokoknya beserta detailnya penunjangnya.
8.      menyimak kritis
Penyimak menganalisis secara kritis terhadap materi yang d sampaikanpembicara.
9.      menyimak kreatif dan apresiatif;penyimak memberikan responsi mental dan fisik yang asli terhadap bahan simakan yang diterima.
4.    Metode belajar menyimak
1.    Metode Simak-Ulang Ucap(Metode Integratif)
Biasanya di gunakan untuk memperkenalkan bunyi bahasa  dan cara pengucapanya .mengintegrasikan  keterampilan menyimak dan berbica. metode ini biasanya digunakan dalam kelas rendah  atau sekolah dasar. metode ini masuk pada pembelajaran bahasa dan sastra  dan lebih condong pada ekspresi atau keterampilan berbicara
Contoh:
guru sebagai model pembelajaran membacakan atau memutar rekaman bunyi bahasa tersebu,seperti fonem,kata mutiara, puisi pendek dengan perlahan-lahan serta intonasi yang jelas dan tepat. sedangkan tugas siswa meniru ucapan guru.peniruan ini dapat dilakukan secara individu,kelompok atau klasikal.
2.    Simak Terka
Dapat masuk dalam bahasa dan sastra,
Langkah –langkah:
ü  guru mempersiapkan deskrepsi sesuatu benda tanpa menyebut namanya.
ü  deskrepsi tersebut dikomunikasikan kepada siswa mendengarkan serta menerka benda apa yang di maksud oleh guru.
Misal;
Guru :bentuknya persegi panjang,di dalamya terdapat lembran-lembran .warnanya putih.biasanya d dalamnya ada tulisan
Siswa:buku tulis
3.    Metode Simak Tulis
Metode simakt tulis di kenal dengan/imlak.guru mempersiapkan bahan-bahan yang akan didiktekan kepada siswa-siswanya. siswa menulis apa yang di ucapkan guru.
Contoh:
Guru:tulislah/kalimat”ini papa”
Siswa:mendengarkan dengan cermat ,kemudian menulis,”ini papa”
4.    Metode Memperluas Kalimat
Guru mengucapkan kalimat sederhana.siswa menirukan ucapan guru.guru mengucapkan kata atau kelompok kata.siswa menirukan ucapan guru. selanjutnya siswa disuruh menghubungknan ucapan yang pertama dan kedua sekaligus, sehingga menjadi kalimat yang panjang.misalnya;:
Guru:adik belajar
Menirukan adik belajar(memerintahkan)menyambung kalimat
Siswa: adik belajar di kamar

5.    Metode Bisik Berantai
Guru membisikan kalimat kepada seseorang siswi.siswi tersebut membisikan kalimat tersebut kepada siswa kedua, sampai seterusnya sampai anak terakhir.guru memeriksa apakah kalimat pesan tersebut sampai kepada siswa terakhir dengan benar.
6.    Metode Menjawab Pertanyaan
Siswa-siswa merasa malu untuk membicarakan atau bercerita dapat di bimbing dengan pertanyaan guru.pertanyaan yang di ajukan berupa beragai jenis pertanyaan sesuai dengan tema yang di ajarkan.misalnya, untuk memperkenalkan diri siswa guru dapat mengajukan sejumlah pertanyaan  mengenai nama orang tua, jumlah, umur, jumlah keluarga dan sebagainya.
7.    Metode Identifikasi Tema/Kalimat Topik/Kata Kunci
Metode identifikasi tema, kaliamat topik,kata kunci pada dasarnya sama.perbedaanya terletak pada materi yang harus diidentifikasi.identifikasi tema untuk sebuah wancana/cerita.siswa di suruh menerka tema/topik judulnya. kalimat topik untuk seliruh paragraf.sedangkan kata kunci untuk sebuah kalimat. apabila hal ini belum dapat  dilaksanakan, guru dapat melatih siswa dengan cara memberikan pertanyaan  yang memancing ke arah pengidentifikasian yang tepat.hal ini juga baik untuk mengembangkan diskusi kelas/kelompok, yang berarti pula memupuk kerja sama antar siswa.
8.    Metode Parafase
Parafase berarti ahli bentuk,dalam pembelajaran bahasa ,parafase bisanya diwujudkan dalam bentuk pengalihan bentuk puisi ke prosa atau memprosakansebuah puisi.guru mempersiapkan puisi sederhana  yang sekiranyasesuai dengan karakteristik kelas yang dibelajarkan.puisi tersebut dibacakan kepada siswa dan siswi menyikam dengan seksama.pembacaan puisi tersebut hendaknya dengan jeda yang jelas dan intonasi yang tepat.setelah siswa selesai di suruh bercerita isi puisi dengan bahasanya sendiri dalam bentuk prosa.
9.    Metode Merangkum
Merangkum berarti menyingkat atau meringkas dari bahan yang telah disimak.dengan kata-katanya sendiri.siswa mencari intisari bahan yang disimaknya.bahan yang di simak sebaiknya wacana yang pendek dan sederhana sesuai dengan tingkat kematangan anak.
BAB III
PENUTUP

1.    KESIMPULAN
Dengan adanya kegiatan menyimak,siswa-siswi diharapkan mampu menerima pembelajaran oleh guru mereka selain dari kegiatan pembelajaran lainya.  kata lain siswa mampu menerima informasi pembelajaran melalui kegiatan menyimak. seperti yang telah di jelaskan menyimak adalah suatu proses yang mencangkup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa ,mengidentifikasi,menginterpretasi, menilai dan meraksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
”sedangkan”mendengarkan adalah proses menangkap bunyi bahasa dengan di sengaja tetapi belum memahami.setelah memahamai pembelajaran ini mereka mampu memahami pembelajaran menyimak.mereka juga dapat memahami apa itu jenis-jenis menyimak seperti simak terka.
2.    KRITIKAN DAN SARAN
a.    dari penelusuran yang telah kami temukan dari materi ini adalah,penulis menjelaskan apa yang dimaksud dengan menyimak, bahwasanya menyimak sangat berkaitan sekali dengan  kegiatan belajar mendengarkan. supaya siswa-siswi di sekolah dapat berbicara dengan baik dan benar.
b.    di dalam makalah ini mungkin masih banyak kali kekuranganya baik dari segi penjelasan maupun dalam penulisannya. untuk itu kami masih sangat sekali membutuhkan kritikan maupun saran lebih lagi terkait dari pembahasn ini.

Comments

Popular posts from this blog

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI