Posts

Showing posts from April, 2020

kekeliruan, lupa dan lata #Bahasa Indonesia #Perasaan

v   KEKELIRUAN Kekeliruan dalam wicara dapat disebabkan oleh kulit lidah atau penyakit afasia. Pada yang pertama kekeliruan itu terjadi karena kita tidak memproduksi kata yang sebenarnya kita kehendaki. 1.     Kilir Lidah Kilir lidah adalah suatu fenomena dalam produksi ujaran dimana pembicara "terkilir" lidahnya sehingga kata-kata yang diproduksi bukanlah kata yang dimaksudkan. Ada 2 macam Kekeliruan lidah ·          Kekeliruan Seleksi ·          Kekeliruan Asembling 2.     Afasia Afasia adalah suatu penyakit wicara dimana orang tidak dapat berbicara dengan baik karena adanya penyakit pada otak dia. penyakit ini umumnya muncul karena orang tadi mengalami stroke, yakni sebagian dari otaknya kekurangan oksigen sehingga bagian tadi menjadi cacat. 3.     Unit-unit pada Kilir Lidah Unit yang terkilir ada macam-macam, ·    ...

Persepsi ujaran

  Penelitian Mengenai Persepsi Ujaran Amerika mengembangkan mesin vocoder. Mesin ini mulanya untuk menyampaikan signal melalui kabel jarak jauh, akan tetapi perantinya kurang baik jika digunakan sebagai alat komunikasi..    Masalah dalam Mempersepsi Ujaran B unyi dalam bahasa mana pun sifatnya sama, maka dapat diduga bahwa orang Indonesia pun mengeluarkan jumlah bunyi yang sama tiap detiknya. Jadi setiap 1 menit kita telah engeluarkan 1500-1800 bunyi. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana kita dapat mencerna bunyi yang diucapkan dengan kecepatan seperti itu.    Mekanisme Ujaran Sumber bunyi adalah paru-paru yang mengembang dan mengempis. Udara masuk ke paru-paru kemudian dikeluarkan ke hidung atau mulut melalui tenggorokan. Pada mulut terdapat dua bagian: bagian atas tidak bergerak sementara bagian bawah dapat digerakan.yakni terdapat : Bibir, Gigi, Alveolar, Palatal keras,    Bagaimana Bunyi Dibuat a)     ...

Implikatur Percakapan dan Macamnya

v   Implikatur Percakapan dan Macamnya Implikatur percakapan adalah implikasi pragmatis yang terdapat di dalm percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip percakapan. Sejalan dengan itu batasan tentang implikasi pragmatis, implikatur, yaitu apa yang mungkin diartikan disiratkan. Atau dimaksudkan oleh penutur di dalam suatu percakapan (Grice 1975:43, Gazdar 1979:38). Implikasi konvensional adalah implikasi yang diproleh langsung darimakna kata; dan bukan dari prinsip percakapan.Tuturan berikut ini mengandung implikasi konvensional. Implikasi nonkonvensional atau implikasi percakapan adalah implikasi pragmatis yang tersirat di dalam suatu percakapan. Implikasi pragmatis berbeda dengan fungsi pragmatis yang disajikan secara eksplisit di dalam tuturan v   Sumber Implikatur Percakapan Implikatur percakapan yang merupakan hasil inferensi dari adanya tuturan yang melanggar prinsip percakapan menjadi dasar pentingnya pembahasan kedua substansi itu....

Percakapan dan Wacana Percakapan #Bahasa Indonesia

v   Percakapan dan Wacana Percakapan Percakapan merupakan suatu bentuk aktivitas kerjasama yang berupa interaksi komunikatif (Gumperz 1982:94, Carrol 1980:26). Istilah interaksi berarti hal saling melakukan aksi. Oleh karena istilah itu berkenaan dengan peristiwa komunikatif, saling melakukan aksi dalam percakapan itu dimaksudkan sebagai realisasi komunikasi. Sedangkan Van Dijk (1977:3) memandang bahwa wacana merupakan konstruksi teoritis yang abstrak, yang kemudian terlaksana melalui teks. Sejalan dengan van dijk Hued (1994:126-127) memb e dakan wacana dari teks dengan dasar pandangan de Saussure (1915) mengenai lange dan parole. Menurutnya wacana berada pada tataran langue, yaitu konstruksi abstrak yang maknanya dikaji dalam kaitan dengan unsur-unsur lain diluar dirinya, sedangakan teks berada pada tataran parole yang berupa realisasi atau perwujudan bahasa. v   Prinsip Percakapan dan Macamnya Prinsip percakapan (conversational principle) adalah prinsip yang mengatu...

Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi

  Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi   Menurut Austin (1962-94) Berkenaan dengan tuturan, ada tiga jenis tindakan yang hendaknya mendapatkan perhatian, yaitu: Ø   Tindak lokuisoner ( locutionary act) Ø   Tindak ilokusiner ( ilocusionery act) Ø   Dan tindak perlokusiner ( perlocusionary act) Secara ringkas Gunawan (1994-45) menyebut ketiga jenis tindakan itu dengan istilah lokusi, ilokusi dan perlokusi.    Representasif , Direktif, Ekspresif, Komisif, Dan Deklarasi Atau Isbati Tindak tutur yang terhitung jumblahnya itu oleh Searle (1969) dikatagorikan menjadi lima jenis. Kelima jenis tindak tutur itu adalah representative, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi. a)         Tindak Tutur Refresentatif Yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. b)         Tindak Tutur Derektif Tindak tutur derektif kadang-kada...

Pengertian Konstatif dan Performatif

   Pengertian Konstatif dan Performatif Di dalam bukunya How to Do Things With Words Austin (1962) membedakan tuturan yang bermodus deklaratif menjadi dua, yaitu konstantif dan performatif. Tuturan konstantif adalah tuturan yang menyatakan sesuatu yang keberadaannya dapat diuji  benar atau salah dengan menggunakan pengetahuan tentang dunia ( Gunawan 1994: 43). secara lebih oprasional Searle ( dalam Gunawan 1994: 47-48) merinci syarat kesahihan untuk tindak tutur ‘berjanji’ menjadi lima, yaitu: Ø   Penutur mestilah bermaksud memenuhi apa yang ia janjikan, Ø   Penutur harus berkeyakinan bahwa lawan tutur percaya bahwa tindakan yang dijanjikan menguntungkan pendengar, Ø   Penutur harus berkeyakinan bahwa ia mampu memenuhi janji itu, Ø   Penutur mestilah memprediksi tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang Penutur harus mampu memprediksi tindakan yang akan dilakukan oleh dirinya sendiri. Sebuah tuturan berjanji sahih apabila sya...

Pengertian tindak tutur

  Pengertian Tindak Tutur Atas dasar pengertian pragmatik yang diajukan Levinson( 1983:1-53), Leech (1983:5), Parker (1986:11), dan Mey (1994:5) dapa dikemukakan bahwa satuan analisis pragmatik berbeda dari analisis sintaksis, dan berbeda pula dari satuan analisis semantic Tindak tutur atau tindak ujar dalam bahasa inggrisnya speech act merupakan entitas yang bersifat sentral dalam pragmatik, karena sifatnya yang sentral itulah tindak tutur bersifat pokok dalam pragmatik. Tuturan, “Maaf, kami tidak jadi memesan barang itu” merupakan hasil tindak tutur. Penutur tuturan itu tidak semata-mata mengujarkan tuuran itu. Ketika mengucapkan tuturan itu penutur menindakkan sesuatu. Leech (1983) berpendapat bahwa sebuah tindak tutur hendaknya mempertimbangkan lima aspek situasi tutur yang mencakupi: ·          Penutur dan mitra tutur ·          Kontaks tuturan ·       ...

pengertian konteks

   Pengertian Konteks Konteks adalah sesuatu yang menjadi sarana pemerjelas suatu maksud .sarana itu meliputi dua macam, yang pertama berupa bagian ekspresi   yang dapat mendukung kejelasan maksud dan yang kedua berupa situasi yang berhubungan   dengan suatu kejadian . Menurut Alwi et at, (1998 : 421) koteks terdiri atas unsur-unsur seperti situasi, pembicara, pendengar, waktu, tenpat adengan, topik peristiwa, bentuk amanat, kode dan sarana. Bentuk amanan sebagai unsur   konteks   antara lain   dapat   berupa   surat, esai,iklan, pemberitahuan, pengumuman. ·       Mitra tuturan juga merupakan aspek yang penting di dalam   penelusuran maksud suatu tuturan di dalam peristiwa tutur. ·       Topik tuturan, yaitu pokok perscalan yang dibicarakan didalam suatu peristiwa tutur, merupakan ciri konteks yang penting pula. Topik tuturan menjadi sarana pemetaan maksud tuturan. Tuturan “M...