Teknik Evaluasi
MAKALAH
Pengembangan
Tes
Teknik Evaluasi
Dosen
Pembimbing: Marlena, M.Pd
Kelas
VB
Disusun oleh:
PUNII PABILAN SATRI
(1711290069)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
PRODI BAHASA INDONESIA
2019
A. Teknik Evaluasi Hasil Belajar
Istilah “teknik” dapat diartikan
sebagai “alat”. Jadi dalam istilah teknik evaluasi hasil belajar terkandung
arti alat-alat (yang dipergunakan dalam rangka melakukan) evaluasi hasil
belajar. Secara garis besar ada dua kelompok
tehnik evaluasi yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam usahanya mencari
informasi yang diperlukan. Kedua kelompok tersebut yaitu tes dan non tes.
Pertama, teknik evaluasi menggunakan
cara tes, yang didalamnya berupa satu set atau lebih item pertanyaan atau
pernyataan yang relevan dengan tujuan tes yang digunakan oleh seorang guru.
Teknik evaluasi digolongkan menjadi
2 yaitu:
1. Teknik Tes
a. Pengertian Tes
Istilah tes diambil dari kata testum
suatu pengertian dalam bahasa perancis kuno yang berarti piring untuk
menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring
yang terbuat dari tanah. Adapun dari segi istilah, menurut Anne Anastasi dalam
karya tulisnya berjudul Psychological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah
alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan
secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan
membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Adapun menurut Lee J.
Cronbach dalam bukunya berjudul Esseintial of Psychological Testing, tes
merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua
orang atau lebih. Sedangkan menurut Drs. Amir Daien Indrakusuma didalam bukunya
yang berjudul Evaluasi Pendidikan mengatakan bahwa Tes adalah suatu alat atau
prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat.
Dari definisi-definisi tersebut di
atas kiranya dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi pendidikan, yang
dimaksud dengan tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang
perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,
yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus
dikerjakan), sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran
tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi, nilai
mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai atau dibandingkan
dengan nilai standar tertentu.
b. Fungsi Tes
Secara umum ada dua macam fungsi
yang dimiliki oleh tes, yaitu:
1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta
didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
2) Sebagai alat pengukur keberhasilan
program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah
seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai.
c. Penggolongan Tes
Sebagai alat pengukur, tes dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan, tergantung dari segi mana atau
dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan.
1) Penggolongan tes berdasarkan fungsinya
sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar peserta didik.
Ditinjau dari segi fungsi yang
dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes
dapat dibedakan menajadi enam golongan, yaitu:
a) Tes Seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan
istilah “Ujian Saringan” atau “Ujian Masuk”. Tes ini dilakukan dalam rangka
penerimaan calon siswa baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon
peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang
mengikuti tes.
b) Tes Awal
Tes awal sering dikenal dengan
istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetaui
sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat
dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan
sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka
butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
c) Tes Akhir
Tes akhir sering dikenal dengan
istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan
sebaik-baiknya oleh para peserta didik.
d) Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang
dilaksanakan untuk menetukan secara tepat jenis kesukaran yang yang dihadapi
oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan
diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka
lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan (theraphy) yang
tepat.
e) Tes Formatif
Tes formatif adalah tes hasil
belajar yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah peserta didik
telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu
diketaui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti
“bentuk”.
Tes formatif ini biasa dilaksanakan
ditengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap
kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan.
Disekolah-sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan
harian”.
f) Tes Sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar
yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai
diberikan. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah “Ulangan Umum”. Dimana
hasilnya digunakan untuk mengisi nilai rapor atau mengisi ijazah. Tes sumatif
ini pada umumnya disusun atas dasar materi pelajaran yang telah diberikan
selama satu catur wulan atau satu semester. Dengan demikian materi tes sumatif
itu jauh lebih banyak ketimbang materi tes formatif.
Tes sumatif dilaksanakan secara
tertulis, agar semua siswa memperoleh soal yang sama. Butir-butir soal yang
dikemukakan dalam tes sumatif ini ini pada umumnya juga lebih sulit atau lebih
berat daripada butir-butir soal tes formatif.
Hasil evaluasi sumatif dipakai untuk
membuat keputusan penting bagi peserta didik, misalnya penentuan kenaikan
kelas, kelulusan sekolah, dan membuat keputusan lainnya yang terkait dengan
kepentingan peserta didik.
2) Pengelolaan tes berdasarkan aspek psikis
yang ingin diungkap
Ditilik dari segi aspek kejiwaan
yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dapat dibedakan menjadi lima
golongan, yaitu:
a) Tes intelegensi, yakni tes yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan
seseorang.
b) Tes kemampuan, yaitu tes yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus
yang dimiliki.
c) Tes sikap, yakni salah satu jenis tes
yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang
untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa
individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
d) Tes kepribadian, yakni tes yang
dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak
sedikitnya bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara,
hobi atau kesenangan, dan lain-lain.
e) Tes hasil belajar, yang juga sering
dikenal dengan istilah tes pencapaian, yakni tes yang biasa digunakan untuk
mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
3) Penggolongan lain-lain
Dilihat dari segi banyaknya orang
yang mengikuti tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Tes individual, yakni tes yang hanya
berhadapan dengan satu orang saja.
b) Tes kelompok, yakni tes yang berhadapan
dengan lebih dari satu orang.
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan
pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:
a) Tes tertulis, yakni jenis tes dimana
dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis,
dan dalam memberikan jawabannya juga tertulis.
b) Tes lisan, yakni jenis tes dimana dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan
memberikan jawabannya secara lisan pula.
c).
Tes Objektif adalah tes tertulis
yang menuntut siswa
memilih jawaban yang telah
disediakan atau memberikan
jawaban singkat. Tes
ini digunakan untuk
mengukur penguasaan siswa pada
tingkatan batas tertentu.
Ruang lingkupnya cenderung
luas. Tes ini terdiri
atas beberapa bentuk
soal, antara lain:
1.
Bentuk Soal Jawaban Singkat
Bentuk soal jawaban singkat
merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat,
atau simbol dan jawabannya hanya dapat dinilai benar atau salah. Tes bentuk
soal jawaban singkat cocok untuk mengukur pengetahuan yang berhubungan dengan
istilah terminologi, fakta, prinsip, metode, prosedur, dan penafsiran data yang
sederhana.
2.
Bentuk Soal Benar-Salah (True-False)
Bentuk soal benar-salah adalah
bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian pernyataan merupakan
pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah. Pada
umumnya, bentuk soal benar-salah dapat diapakai untuk mengukur pengetahuan
siswa tentang fakta, definisi, dan prinsip. Jawaban yang diharapkan dapat diarahkan
untuk memberi tanda silang (X), memberikan tanda rumput (√), atau menulis salah
satu huruf (B atau S) untuk jawaban yang dianggap tepat.
3.
Bentuk Soal Menjodohkan
Bentuk menjodohkan sebenarnya masih
merupakan pilihan ganda. Perbedaannya adalah pilihan ganda terdiri atas stem
dan option, kemudian testee tinggal memilih salah satu option yang diberikan.
Sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban
yang keduanya disusun pada dua kolom yang berbeda. Kolom sebelah kiri menunjukkan
kumpulan soal dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. Jumlah
alternatif jawaban harus dibuat lebih banyak dari jumlah soal untuk mengurangi
kemungkinan siswa menjawab betul dengan menebak.
4.
Bentuk Soal Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes
yang mempunyai satu jawaban yang benar dan paling tepat. Dilihat dari
strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:
1) stem : pertanyaan atau pernyataan yang
berisi permasalahan yang akan
ditanyakan;
2)
option : sejumlah pilihan atau alternatif
jawaban;
3) kunci : jawaban yang benar dan paling tepat;
dan
4) distractor : jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Evaluasi Pendidikan,
Jakarta: Rineka Cipta, 2014
Sukardi, Evaluasi Pendidikan,
Yogyakarta: Bumi Aksara, 2008
Thoha, Chabib, Tehnik Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001
Comments
Post a Comment