GENRE, PROSA DAN FIKSI


GENRE, PROSA DAN FIKSI

OLEH
UNGKI SATRO (1416142354)

PRODY PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
BENGKULU




BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
       Karya sastra merupakan hasil karya manusia dengan mendayagunakan imajinasi yang terdapat dalam diri pengarangnya. Keberadaan karya sastra dalam kehidupan manusia akan dapat mengisi “kedahagaan jiwa” karena membaca karya sastra bukan saja dapat memberikan hiburan, juga akan dapat memberikan “pencerahan jiwa” karena nilai-nilai yang dapat dipetik sesudah membaca dan merenunginya lebih lanjut. 
       Dengan kata lain, karya sastra akan dapat memberikan hiburan dan manfaat. Dengan membaca karya sastra, kita akan sejenak dapat mengalihkan duka dan mengikuti jalan cerita, keindahan, dan keluasan bahasa yng ditampilkan pengarang. Manfaat karya sastra diperoleh melalui nilai-nilai tersirat, dibalik jalinan cerita yang disampaikan oleh pengarang. Dengan membaca karya sastra nilai-nilai tertentu akan meresap secara tidak langsung dibalik alur atau jalinan cerita yang secara apik ditampilkan.
        Prosa adalah salah satu bentuk sastra, yang tidak terikat oleh ikatan baris dan bait seperti halnya puisi. Dalam prosa, pengarang lebih banyak memiliki keleluasan pengungkapan. Oleh karena itu, prosa sering digolongkan sebagai karangan bebas.
Prosa sastra dapat dibagi atas prosa fiksi dan nonfiksi. Prosa fiksi terdiri atas dongeng, novel, dan cerpen. Pada zaman sekarang novel dan cerpen adalah bentuk prosa fiksi yang cukup populer. Dongeng sebagian masih diminati baik untuk meneruskan tradisi, maupun karena kandungan nilai didalamnya. Novel dan cerpen mempunyai sejumlah karakteristik yang memberi corak masing-masing pada kedua bentuk prosa tersebut.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan genre?
Apa yang dimaksud dengan prosa?
Apa saja jenis-jenis prosa sebagai genre sastra?
Apa yang dimaksud prosa?
Apa saja fakta cerita dari fiksi?
Apa saja sarana cerita dari fiksi?

Tujuan
Untuk mengetahui definisi genre.
Untuk mengetahui definisi prosa.
Untuk mengetahui jenis-jenis prosa.
Untuk mengetahui definisi fiksi.
Untuk mengetahui fakta dari cerita.
Untuk mengetahui sarana dari cerita.



BAB II PEMBAHASAN

Definisi Genre
      Menurut Warren Wallek bahwa genre sastra bukan sekedar nama, karena konvensi sastra yang berlaku pada suatu karya membentuk ciri karya tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu prinsip keteraturan. Sastra dan sejarah diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu dan tempat, tetapi berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu.Jadi, genre sastra berarti jenis karya sastra yang memiliki prinsip keteraturan dan diklasifikasikan berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu.

Definisi Prosa
     Aminudin mendefinisikan prosa sebagai  kisah atau cerita yang dikembangkan oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran, tahapan dan rangkaian dan cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Suharianto mendefinisikan prosa sebagai  bentuk cerita atau prosa kisahan yang memiliki pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Nurgyantoro mendefinisikan prosa sebagai kisahan yang memiliki tokoh lakuan dan alur yang dihasilkan oleh daya hayal atau imajinasi dalam ragam prosa. Jadi, prosa adalah kisahan yang dikembangkan oleh pelaku tertentu yang mempunyai peranan, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi, sehingga menjadi suatu cerita.

Jenis Prosa
     Berdasarkan jenisnya prosa dapat di kelompokan menjadi dua kelompok, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbuldisampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:

Hikayat
    Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang berisikan cerita. Hikayat adalah cerita yang panjang yang sebagian isinya mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi di dalamnya banyak terdapat hal yang tidak masuk akal, penuh keajaiban. Jadi, hikayat adalah cerita yang tidak masuk akal.Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.

Sejarah (Tambo)
Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita tentang kejadian atau asal usul keturunan raja. Jadi, tambo adalah cerita tentang asal usul suatu kejadian atau peristiwa yang diambil dari sejarah.Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

Dongeng
     Dongeng adalah prosa cerita yang isinya bersifat khayal atau hanya ada dalam fantasi pengarang. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
Fabel adalah dongeng tentang kehidupan dunia binatang. Dongeng tentang kehidupan binatang ini dimaksudkan menjadi teladan bagi manusia pada umumnya.Jadi, fabel adalah dongeng atau suatu cerita yang menceritakan kehidupan dunia binatang yang bisa menjadi teladan bagi manusia.Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
Miteadalah dongeng yang berhubungan dengan cerita jin, peri, ruh halus, dewa dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan animisme. Jadi, mite adalah dongeng yang berhubungan dengan cerita kepercayaan terhadap hal gaib.Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Kuntianak, Kelambai, dan lain-lain.
Legendaadalah sebuah dongeng yang dihubungkan dengan keajaiban alam, terjadinya suatu tempat dan setengah mengandung unsur sejarah.  Jadi, lagenda adalah sebuah dongeng yang mengisahkan terjadinya suatu tempat dan setengah mengandung unsur sejarah.Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.

    Sage adalah dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah.Jadi, sage adalah dongeng yang berhubungan sejarah.Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.

Prosa Baru
     Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:

Roman
     Menurut H.E Batos, “sebuah roman, pelaku-pelaku mulai dengan waktu muda, mereka menjadi tua mereka bergerak dari sebuah adegan ke sebuah adegan yang lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain.”Jadi, roman adalah prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku mulai dari waktu muda hingga tua dari suatu peristiwa ke peristiwa lainnya.Dalam “Ensiklopedia Indonesia” terdapat keterangan yang mengatakan bahwa “Roman, artinya buku yang ditulis “bahasa Romana,” yakni bahasa sehari-hari misalnya di Prancis Kuno (Gallia), sebalik dari bahasa Latin, yakni bahasa Sarjana yang tidak dipahami oleh rakyat.Jadi, roman adalah buku yang ditulis dengan bahasa sehari-hari yang tidak dipahami oleh rakyat.Contoh roman: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.

Novel
     Katanovel berasal dari kata Latin novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti “baru”. Jadi, kata novel berarti baru.Dalam “The American Leaner’s Dictionary of Current English” novel adalah suatu cerita dengan suatu alur, cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif.Jadi, novel adalah suatu cerita yang memiliki alur, yang mengisahkan  kehidupan peria dan wanita. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

Cerpen
     Ellery Sedgwickmendefinisikan cerpen sebagai penyajian suatu keadaan tersendiri atau suatu kelompok keadaan yang memberikan kesan yang tunggal pada jiwa pembaca.Jadi, cerpen adalah penyampaian suatu keadaan yang memberikan kesan pada jiwa pembaca.Menurut Nugroho Notosusanto mengatakan bahwa “cerita pendek adalah cerita yang panjangnya disekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.”Jadi,cerpenadalah cerita yang panjangnya  kurang lebih 5000 dan halamannya sekitar 17 halaman yang terpusat dan lengkap. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

Definisi Fiksi
    Fiksi berasal dari kata fictio yang berarti “sesuatu yang diciptakan”, dibentuk, dikonstruksikan, ditemukan, atau dikarang-karang atau dibuat-buat.Jadi, fiksi adalah sesuatu yang diciptakan yang bersifat imajinatif atau khayalan dan  biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Fakta Cerita
   Fakta cerita merupakan hal-hal yang akan diceritakan di dalam sebuah karya fiksi.Fakta cerita meliputi plot atau alur, tokoh dan latar.
Plot atau Alur
Pengertiaan Plot atau Alur
Plot atau alur merupakan sebuah fiksi yang menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian kepada pembaca tidak hanya dalam sifat kewaktuan atau temporalnya, tetapi juga dalam hubungan-hubungan yang sudah diperhitungkan.Jadi, plot atau alur adalah sebuah fiksi yang menyajikan peristiwa yang bersifat kewaktuan dan memiliki hubungan yang sudah ditentukan.
Plot atau alur adalah cerita yang terdiri atas peristiwa-peristiwa yang tidak semata-mata dijajarkan begitu saja, tetapi memiliki hubungan kausalitas antara satu dengan lainnya.Jadi, plot atau alur adalah peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam suatu cerita dan memiliki hubungan kausalitas.
Jenis Plot atau Alur
Jika ditinaju dari segi penyusunan peristiwa atau bagian-bagian yang membentuknya dikenal:
Plot Kronologis (Progresif)
Dalam plot kronologis, awal cerita benar-benar merupakan “awal”, tengah benar-benar merupakan “tengah” dan akhir cerita juga benar-benar merupakan “akhir”.Jadi, plot kronologis adalah cerita yang memiliki alur yang berurutan.
Plot Regresif
    Dalam plot regresif, awal cerita bisa saja merupakan akhir, demikian seterusnya: tengah dapat merupakan akhir dan akhir dapat merupakan awal atau tengah..Jadi, plot regresif adalah cerita yang memiliki alur tidak beraturan atau sesuai dengan urutan waktu ceritanya.
Jika ditinjau dari segi akhir cerita dikenal adanya plot terbuka dan plot tertutup.
Plot Tertutup
    Di dalam plot tertutup, pengarang memberikan kesimpulan cerita kepada pembacanya.Jadi, plot tertutup adalah plot yang ceritanya memberikan kesimpulan pada akhir cerita. 
Plot Terbuka
    Dalam plot terbuka cerita sering dan biasanya berakhir pada klimaks dan pembaca dibiarkan untuk menetukan apa yang(diduga atau mungkin) akan menjadi penyelesaian akhir cerita atau akhir cerita dibiarkan menggantung.Jadi, plot terbuka adalah plot yang ceritanya berakhir pada klimaks dan pembacanya menentukan apa yang akan menjadi penyelesaian cerita.
Jika ditinjau dari segi kuantitasnya, dikenal adanya plot tunggal dan plot jamak.
Plot Tunggal
     Suatu cerita dikatakan berplot tunggal apabila cerita tersebut hanya memilikisebuah plot atau plot itu bersifat primer(utama).Jadi, plot tunggal adalah cerita yang hanya memiliki sebuah plot dalam cerita.
Plot Jamak
     Cerita dikatakan berplot jamak apabila cerita itu memiiki lebih dari satu plot. Jadi, plot jamak adalah cerita memiliki lebih dari satu plot.
Jika ditinjau dari segi kualitasnya, dikenal adanya plot rapat dan plot longgar.
Plot Rapat
     Dapat dikatakan plot rapat apabila plot utama cerita itu tidak memiliki celah untuk disisipi oleh tim lain.Jadi, plot rapat adalah cerita yang tidak memiliki celah untuk dimasuki oleh hal lain.
Plot Longgar
     Sebaliknya, dapat dikatakan plot longgar apabila cerita itu tidak adanya penyisipan polot lain.Jadi, plot longgar adalah cerita yang plotnya tidak adanya penyisipan plot lain.

Tokoh
Pengertiaan Tokoh
      Istilah “tokoh” bisa dipergunakan untuk menunjuk pada pelaku cerita. Tokoh merujuk pada individu-individu yang muncul di dalam cerita.Jadi, tokoh adalah pelaku pada cerita.
Tokoh adalah karakter dalam fiksi yang diciptakan oleh sang pengarang.Jadi, tokoh adalah pelaku atau individu-individu dalam fiksi yang diciptakan oleh sang pengarang.

Jenis Tokoh
Jika ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni:
Tokoh Sentral
Tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan.Tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam suatu cerita.Jadi, tokoh sentral adalah tokoh yang bagian terbesar atau inti dalam bagian suatu cerita.
Tokoh Periferal 
Tokoh periferal adalah tokoh yang membantu jalannya sebuah cerita tetapi tidak selalu menjadi sorotan.Jadi, tokoh periferal adalah tokoh yang membantu jalannya cerita dan tidak selalu ada dalam cerita.
Jika ditinjau dari segi watak atau karakternya, tokoh fiksi dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
Tokoh Sederhana 
Tokoh sederhana atau tokoh datar  adalah tokoh yang kurang mewakili keutuhan personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu sisinya saja.Jadi, tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya ditonjolkan satu sisinya saja.

Tokoh Kompleks
Tokoh kompleksatau tokoh bulat  adalah tokoh yang dapat dilihat seluruh sisi kehidupannya.Jadi, tokoh kompleks adalah tokoh yang dilihat dari seluruh kehidupannya.

Latar
Pengertian latar
     Latar adalah elemen fiksi yang menyatakan pada pembaca di mana dan kapan terjadinya peristiwa. Jadi, latar adalah suatu yang menyatakan atau menunjukan dimana dan kapan terjadinya peristiwa.Menurut Abrams cerita adalah lingkungan yang secara umum berkenaan dengan tempat,waktu,sejarah dan sosial yang di dalamnya terdapat aksi.
Latar adalah elemen fiksi yang menunjukan kepada kita kapan kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung. Jadi, latar adalah elemen fiksi yang menyatakan kapan peristiwa itu terjadi dan juga berkenaan dengan tempat, waktu, sejarah, dan sosial di dalam suatu cerita.

Jenis Latar
Latar Tempat
Latar tempat adalah latar yang berkitan dengan masalah geografis dan menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa cerita terjadi, misalnya latar tempat dalam kubah, pedesaan, perkotaan, atau latar tempat lainnya.Jadi, Latar tempat adalah latar yang menunjukan deskripsi tempat suatu peristiwa cerita.
Latar Waktu
Latar waktu adalah hal yang mengacu pada saat terjadinya peristiwa, dalam plot, secara historis. Jadi, latar waktu adalah suatu hal yang berkaitan dengan saat terjadinya peristiwa.
Latar Sosial
latar sosial merupakan lukisan status yang menunjukan hakikat seorang atau beberapa tokoh dalam masyarakatyang ada di sekelilingnya.25Jadi, latar sosial adalah latar yang menunjukan hakikat manusia dalam masyarakat di sekitarnya.

Sarana Cerita
Sarana cerita merupakan hal-hal yang dimanfaatkan oleh pengarang dalam memilih dan menata detail-detail cerita.Sarana cerita meliputi unsur  judul, sudut pandang, gaya dan nada. Jadi, sarana cerita adalah hal yang dimanfaatkan oleh pengarang untuk memilih detail-detail cerita.

Judul
Judul merupakan elemen lapisan luar suatu fiksi yang memberikan gambaran makna suatu ceritaserta berkaitan erat dengan elemen-elemen yang membangun fiksi dari dalam.Jadi, judul adalah  pemberian makna gambaran suatu cerita yang diciptakan oleh seorang pengarang.

Sudut Pandang
Pengertian sudut pandang
Sudut pandang merupakan pilihan atau ketentuan pengarang yang akan berpengaruh sekali dalam menentukan corak dan gaya cerita yang diciptakannya.28 Jadi, sudut pandang adalah ketentuan seorang pengarang yang berpengaruh dalam menentukan corak ataupun gaya cerita yang diciptakannya.
Sudut pandang  merupakan posisi pusat kesadaran pengarang dalam menyampaikan ceritanya.Jadi, sudut pandang merupakan ketentuan pengarang dalam menentukan corak dan gaya cerita dalam menyampaikan ceritanya.
Jenis sudut pandang
Sudut pandang dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni:
Orang Pertama Utama
Pada sudut pandang ‘orang pertama utama’, tokoh utama bercerita dengan kata-katanya sendiri.Tokoh utama menggunakan kata ‘aku’ atau ‘saya’ atau sejenis dengan itu sebagai pusat pengisahan. Jadi, sudut pandang orang pertama utama adalah tokoh utama yang dalam bercerita menggunakan kata ‘aku’ atau ‘saya’.
Orang Pertama Sampingan
Pada sudut pandang ‘orang pertama sampingan’, cerita dituturkan oleh satu tokoh bukan tokoh utama (tokoh sampingan). Jadi, sudut pandang orang pertama sampingan adalah cerita yang dituturkan atau dikatakan oleh satu tokoh.
Orang Ketiga Terbatas
Pada sudut pandang orang ketiga terbatas pengarang mengacu pada semua tokoh dan memosisikannya sebagai orang ketiga, tetapi hanya menggmbarkan apa yang dapat dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh satu orang tokoh saja.Jadi, sudut pandang orang  ketiga terbatas adalah pengarang menjadikan atau memosisikan tokoh sebagai orang ketiga yang hanya mengambarkan apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh tokoh saja.
Orang Ketiga Tak Terbatas
Pada sudut pandangorang ketiga tak terbatas pengarang mengacu pada setiap tokoh dan memosisikannya sebagai orang ketiga.Pengarang juga dapat membuat beberapa tokoh melihat, mendengar, atau berpikir saat tidak ada satu tokoh pun hadir.Jadi, orang ketiga tak terbatas adalah pengarang menjadikan setiap tokoh sebagai orang ketiga dan setiap tokoh dapat melihat, mendengar, atau berpikir.

Gaya dan Nada
Gaya merupkan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang  pengarang serta cara pemakaian bahasa yang spesifik oleh seorang pengarang.Jadi, Gaya merupakan cara pengungkapan dan juga pemakaian bahasa yang khas, yang spesifik oleh seorang pengarang. Setiappengarangmemiliki gaya masing-masing.
Nada merupakan ekspresi sikap serta kualitas gaya yang memaparkan sikap pengarang terhadap masalah yang dikemukakan dan juga terhadap pembaca karyanya. Jadi, nada adalah suatu ekspresi sikap,kualitas gaya yang menjelaskan sikap pengarang terhadap masalah.

Simbolisme
Sebuah simbol adalah sebuah benda atau sesuatu yang konkrit. Warna, kejadian alam, dan lain-lain dapat dipergunakan melambangkan kehidupan atau perasan manusia, melambangkan kematian, kemelaratan, kesedihan, kebahagiaan, cinta, kejahatan, dendam dan sebaginya. Jadi, simbolisme adalah suatu yang kongkrit  yang melambangkan sesuatu.

Tema
Pengertian Tema
Tema adalah makna cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita.Jadi tema adalah gagasan sentral. Tema adalah arti cerita(Arti penyiaran cerita,arti penemuan cerita).Jadi, tema adalah makna cerita.
Jenis tema
Tema Jasmaniah 
Tema jasmaniah merupakan tema yang cenderung berkaitan dengan keadaan jasmani seorang manusia. Jadi, tema jasmaniah adalah tema yang berkaitan dengan keadaan jasmani seseorang.
Tema Moral
Tema moral merupakan tema yang mencakup hal-hal yan berhubungan dengan moral manusia yang wujudnya tentang hubungan antar manusia, antar pria-wanita. Jadi, tema moral adalah tema yang berkaitan dengan sikap yang wujudnya antar manusia.
Tema Sosial
Tema sosial merupakan tema yang meliputi hal-hal yang berada diluar masalah pribadi, misalnya masalah politik, pendidikan dan propaganda. Jadi, tema sosial adalah tema yang meliputi suatu hal yang berada diluar masalah pribadi.

Tema Egoik
Tema egoik merupakan tema yang menyangkut reaksi-reaksi pribadi yang pada umumnya menentang pengaruh sosial. Jadi, tema egoik adalah tema yang berkaitan dengan masalah pribadi yang menentang pengaruh sosial.
Tema Ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.Jadi, tema ketuhanan adalah tema yang berkaitan dengan kondisi atau keadaan seorang makhluk ciptaan Tuhan.





BAB III PENUTUP

Kesimpulan
     Genre sastra berarti jenis karya sastra yang memiliki prinsip keteraturan dan diklasifikasikan berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu.Prosa adalah kisahan yang di emban oleh pelaku tertentu yang mempunyai peranan, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi, sehingga menjadi suatu cerita.
    Jenis prosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu prosa lama dan prosa baru.Fiksi adalah sesuatu yang diciptakan yang bersifat imajenatif atau khayalan dan biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Fakta cerita merupakan hal-hal yang akan diceritakan di dalam sebuah karya fiksi.Fakta cerita meliputi plot atau alur, tokoh, dan latar.Sarana cerita merupakan hal-hal yang dimanfaatkan oleh pengarang dalam memilih dan menata detail-detail cerita. Sarana cerita meliputi unsur  judul, sudut pandang, gaya dan nada.

Kritik dan Saran
      Seringkali mahasiswa kurang memahami materi tentang genre sastra, oleh karena itu, mahasiswa dapat menigkatkan motivasi untuk mempelajari genre sasra, misalnya dengan mencari referensi buku di perpustakaan, media sosial, maupun bertanya kepada dosen. 


DAFTAR PUSTAKA

Emzir dan Rohman Salfur. 2014. Teori Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali Perss.
Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta: Ombak.
Sayuti,Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi.Yogyakarta: Gama Media.
Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Jakarta: Nuansa.








Comments

Popular posts from this blog

METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI