konsep dasar manajemen sumber daya insani
“KONSEP
DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI”
DISUSUN OLEH:
UNGKI SATRO
(141614162354)
DOSEN
PENGAMPU:
FEBZI FIONA, S.E. M.M
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) BENGKULU 2017 M/ 1438 H
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Di dunia saat ini sudah
banyak perguruan-perguruan tinggi yang menunjan manusia dalam berbagai aspek.
Baik dari aspek skil maupun non skil, yang kemudian mengeluarkan lulusan yang
kreatif dan prodoktif yang memiliki keahlian tertentu. Seiring dengan banyaknya
perusahaan yang berada di suatu Negara dan beroprasi dalam berbagai bidang.
Dalam sebuah perusahaan tersebut tentu harus memiliki tenaga kerja dan pemimpin
yang menjiwai. Untuk mendapatkan pemimpin dan karyawan yang memiliki skil tentu
harus melalui peroses tertentu. Baik dilihat dari keperibadian, keahlian,
kecakapan, kejujuran, kerja keras dan jiwa kepemimpinan.
Dan semua itu akan
dapat dilihat dalam manajemen sumberdaya manusia ini. Tentunya melalui
perencanaan, penilaian, motivasi, pengarahan dan pelatihan dalam bidang
tertentu. Karena manajemen sumberdaya insani ini lebih memfokuskan kepada
pelaku ekonomi (orang yang berperan dalam proses ekonomi) dan lebih di
spesifikkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Berbagai hal dalam sebuah
perusahaan akan di lakukan oleh pelaku ekonominya yang memang berperan penting
dalam suatu perusahaan atau organisasi.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
yang dimaksud manajemen sumber daya manusia?
2. Bagaimana
manajemen menurut islam?
3. Apa
saja yang menjadi sarana manajemen?
4. Apa
yang di maksud dengan rekrutmen?
C. Tujuan
1. Untuk
memahami manajemen sumberdaya insani.
2. Mengetahui
manajemen dalam pandangan islam.
3. Untuk
mengetahui sarana manajemen.
4. Untuk
memahami rekrutmen.
BAB.
II PEMBAHASAN
A. Sejarah
perkembangan manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari manajemen pada umumnya. Di Indonesia masalah sumber daya
manusia baru mulai di perhatikanlebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini di
buktikan dengan munculnya uundang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah
minimum, kesejahteraan pegawai dan sebagainya. Dalam setiap kegiatan atau
aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah-massalah. Untuk
mengtasi masalah tersebut ada beberapa pendekatan sesuai dengan priodenya.
1. Pendekatan
mekanis
Dalam pendekatan
mekanis, apabilah ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka
unsur manusia dalam organisasi di samakan dengan factor produksi lain, sehingga
pimpinan perusahaan cendrung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga
biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukan sikap bahwa tenaga
kerja harus di kelompokan sebagai modal yang merupakan factor produksi. Dengan
hal ini mak di usahakan untuk memproleh tenaga kerja yang murah namun bias di
manfaatkan semaksimal mungkin dan memproleh hasil yang lebih besar untuk
sipemberi kerja.
2. Pendekatan
peternalisme
Pendekatan ini
merupakan konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan,
bebagai usaha telah di lakukan pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak
mencari bantuan dari pihak lain.
3. Pendekatan
system social
Pendekatan ini
memandang manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang
kompleks. Dengan kekomplekan manajemen SDM ini, maka pimpinan prusahaan mulai
mengarah pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan system social yang
merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhatikan
factor-faktor lingkungan.
Setiap ada permasalahan,
maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik
mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik tenaga kerja maupun
pemberi tenaga kerja.
B. Pengertian
manajemen sumberdaya manusia
Manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian dari
ilmu menajemen yang memfokuskan perhatianya pada pengaturan pranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu
organisasi. Manajemen sumberdaya manusia bebeda dengan manajemen personalia.
Menganggap manajemen sumberdaya manusia menganggap bahwa karyawan adalah
kekayaan utama organisasii yang di kelolah dengan baik.
Manajemen sumber daya manusia adalah serankaian
kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan kepada praktek dan
kebijakan, serta fungsi-fungsi manajemen uuntuk tercapai tujuan organisasi.
Dalam prakteknya fungsi oprasional MSDI meliputi:
a. Perencanaan
tenaga kerja, upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan yang di butuhkan guna mencapai tujuan organisasi.
b. Pengembangan
tenaga kerja, suatu kodisi yang menunjukan adanyan peningkatan kualitas tenaga
kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menari karyawan
baru.
c. Penilaian
prestasi kerja, salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan sumber daya
manusia. Dengan adanya hal ini, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai
prestasi kerja yang baik maupun kurang baik.
d. Pemberian
konpensasi, meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para karyawan.
Kegiatan di sini meliputi penentuan system konpeensasi yang mampu mendorong
prestasi karyawan, dan juga menentukssn besarnya konpensasi yang akan di terima
oleh masing-masing pekerja secara adil.
e. Pemeliharaan
tenaga kerja, ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non-ekonomis yang di harapkan
dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan
prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan
dengan pemberian konpensasi yang berupa gaji dan bonos yang sebanding dengan
hassil kerjanya. Aspek non-ekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,
kesejahtraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja.
C. Manajemen
menurut perspektif islam
1. Pengertian
manajemen
Dalam
konteks islam manajemen menurut S.Mahmud Al-Hawary, manajemen (Al-idarah)
adalah mengetahui kemana yang akan di tuju, kesukaaran apa yang harus di
hindari, kekuatan-kekuatan apa yang harus di jalankan, dan bagaimana
mengemudikan kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan
waktu dalam proses mengerjkanya.
Ada
empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan islam, yaitu
kebenaran, kejujuran, keterbukaan dan keahlian. Yang paling penting dalam
manajemen dalam pandangan islam adalah harus ada jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan menurut islam merupakan factor utama dalam konsep manajemen.
Manajemen islam juga tidak mengenal perbedaan perlakuan berdasarkan suku,
agama, ataupun ras. Nabi Muhammad SAW bahkan perna bertransaksi bisnis dengan
kaum yahudi. Ini menunjukan bahwa islam menganjurkan pluralitas dalam bisnis
maupun manajemen.
2. Sarana
manajemen
Manajemen
juga memerlukan sarana-sarana yang erat hubunganya dengan pencapaian tujuan,
sehingga sarana-sarana manajemen menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan antara
satu sarana dengan sarana yang lainya. Sarana-sarana itu meliputi:
a) Man
(manusia) sebagai sumberdaya utama yang megatur dan menggerakan segalah
aktivitas.
b) Money
(uang) serana yang selalu mengiringi aktifitas seseorang.
c) Material
(materi) sarana yang bias merespon perkembangan zaman.
d) Methods
(metode) sarana dalam upaya efisiensi dan tepat guna dalam mencapai tujuan.
e) Markets
(pasar) bagaimana dari hasil organisasi tersebut benar-benar bermanfaat dan di
butuhkan oleh masyarakat.
3. Fungsi-fungsi
manajemen
Dalam
konteks islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dengan
konsep manajemen secara umum. Unsur-unsur tersebut meliputi:
a) Planning,
perencanaan atau gambaran dari suatu kegiatan yang akan datang dengan waktu dan
metode tertentu.
b) Organization,
wadah tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja baik secara vertical maupun
horizontal. Dapat di difinisikan bahwa pengorganisasian merupakan pembentukan
badan atau bentuk struktur kumpulan orang dimana hubungan kerja sama antar
orang dengan fungsi di dalam badan organisasi mekanismenya berlangsung secara
efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang telah di tentukan
sebelumnya.
c) Coordination,
upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang, termasuk di antara
langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan plening dengan mengharapkan
tujuan yang di idamkan.
d) Controling,
pengamatan dan penelitian terhadap jalanya planning. Dalam pandangan islam
menjadi syarat mutlak bagi pimpinana untuk lebih baik dari anggotanya sehingga
control yang di lakukan akan efektif.
e) Motivation,
menggerakan kierja maksimal mungkin dengan hati suka relah, untuk selalu
berusaha dan merubah keadaan kearah yang lebih baik agar tercapainya
kesoksesan.
f) Leading,
mengatur dan memimpin segalah aktivitas kepada tujuan yang di inginkan oleh
individu atau organisasi.
D. Perencanaan
sumberdaya manusia
1. Penertian
perencanaan sumberdaya manusia
Perencanaan
SDM adalah langkah-langkah yang di ambil oleh manajemen guna menjamin bahwa
bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat uuntuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan dan pekerjaaan yang tepat pada waktu yang tepat.
2. Tujuan
perencanaan SDM
a. Standar
pengawasssan: mencocokan pengawasan dan perencanaan.
b. Mengetahui
kapan pelaksaan dan selesainya suatu kegiatan.
c. Mengetahui
siapa saja yang terlibat, baik kualifikasinya maupun kulitasnya.
d. Mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e. Meminimalkan
kegiatan yang tidak produktif dan memnghemat biaya, tenaga, dan waktu.
f. Memberikan
gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
g. Menyerasikan
dan mendudukan beberapa sub-kegiatan.
h. Mendeteksi
hambatan dan kesulitan yang akan di temui.
i.
Mengarahkan padda pencapaian tujuan.
3. Factor-faktor
yang mempengaruhi perencanaan SDM
a. Factor
eksternal
Ø Teknologi
Ø Social
budaya
Ø Politik
ekonomi
Ø Praturan
perundang-undangan
Ø Pesaing
b. Factor-faktor
internal
Ø Rencana
strategic
Ø Anggaran
Ø Etimasi
produksi dan penjualan
Ø Usaha
atau kegiatan baru
Ø Rencana
organisasi dan tugas pekerjaan.
E. Prekrutan
SDM
1. Pengertian
rekrutmen
Prekrutan
adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang
cukup dengan persyaratan yang layak untuk mengisi lowongan dalam organisasi.
Rekrutmen menurut para
ahli:
a) T.
Mikovich dan Boudreau, rekrutmen adalah proses identifikasi dan
pengumpulancalon pelamar yang akan di seleksi untuk memenuhi permiintaan tenaga
kerja.
b) Simamora,
rekrutmen adalah serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan dan keahlian, serta pengetahuan yang di perlukan guna
memenuhi kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
c) Neo
at all (2000) rekrutmen di difinisikan sebagai pelaksanaan atau aktivitas
organisasi awal dengan tujuan untuk mengidintifikasi dan mencari tenaga kerja
yang profisional. Aktivitas rekrutmen akan mempengaruhi beberapa keputusan
sebagai berikut:
ü Beberapa
orang yang melamar
ü Tipe
orang yang melamar
ü Kemungkinan
pelamar akan di terima untuk mengisi jabatan yang di tawarkan
Prusahaan bisa memilih pelamar yang
persyaratanya paling dekat berhubungan dengan diskripsi pekerjaan. Menemukan
cara yang tepat untuk mendorong kandidat-kandidat yang memenuhi syarat bekerja
sangat penting ketika perusahaan perlu mempekerjakan karyawan. Mempekerjakan
orang-orang yang terbaik yang tersedia adalah hal yang paling penting saat ini,
akibat adanya persaingan secara global saat ini.
2. Tujuan
rekrutmen
a) Menyediakan
sekumpulan calon tenaga kerja (karyawan) yang memenuhi syarat agar konsesten
dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.
b) Untuk
membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
c) Untuk
mengkoordinasikan upaya prekrutan dengan program seleksi dan pelatihan.
d) Untuk
memenuhi tanggung jawab prusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.
3. Prinsip-prinsip
prekrutan
a) Mutu
karyawan yang akan di rekrut harus sesuai dangan kebutuhan yang di butuhkan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu di buat:
ü Analisa
pekerjaan
ü Diskripsi
pekerjaan
ü Spesifikasi
pekerjaan
b) Jumlah
karyawan yang di butuhkan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
ü Peramalan
kebutuhan tenaga kerja
ü Analisa
terhadap kebutuhan tenaga kerja
ü Biaya
yang diperlukan di minimalkan
ü Perencanaan
dan keputusan-keputusan strategis tentang prekrutan
ü Fleksibelity
ü Pertimbangan-pertimbangan
hokum
BAB. III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Di Indonesia masalah sumber daya
manusia baru mulai di perhatikanlebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini di
buktikan dengan munculnya uundang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah
minimum, kesejahteraan pegawai dan sebagainya. Manajemen sumber daya manusia
adalah serankaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan
kepada praktek dan kebijakan, serta fungsi-fungsi manajemen uuntuk tercapai
tujuan organisasi. Sedangka menurut pandangan islam, manajemen (Al-idarah)
adalah mengetahui kemana yang akan di tuju, kesukaaran apa yang harus di
hindari, kekuatan-kekuatan apa yang harus di jalankan, dan bagaimana
mengemudikan kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan
waktu dalam proses mengerjkanya.
Sarana
manajemen ada lima (man, money, materi, metohds, dan markets). Fungsi manajemen
ada lima ( planning, organizing, coordination, motivation, leading).
Perencanaan SDM adalah langkah-langkah yang di ambil oleh manajemen guna
menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat uuntuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaaan yang tepat pada waktu yang
tepat. Factor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM ada dua garis besar
yaitu Factor eksternal (Teknologi, Social budaya, Politik ekonomi, Praturan
perundang-undangan, Pesaing). Factor-faktor internal (Rencana strategic,
Anggaran, Etimasi produksi dan penjualan, Usaha atau kegiatan baru, Rencana
organisasi dan tugas pekerjaan).
Prekrutan
adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang
cukup dengan persyaratan yang layak untuk mengisi lowongan dalam organisasi.
Prinsip-prinsip prekrutan ada duah garis besar yaitu Mutu karyawan yang akan di
rekrut harus sesuai dangan kebutuhan yang di butuhkan untuk mendapatkan mutu
yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu di buat: (Analisa pekerjaan, Diskripsi
pekerjaan, Spesifikasi pekerjaan). Jumlah karyawan yang di butuhkan harus
sesuai dengan job yang tersedia untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
(Peramalan kebutuhan tenaga kerja, Analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja,
Biaya yang diperlukan di minimalkan, Perencanaan dan keputusan-keputusan
strategis tentang prekrutan, Fleksibelity, Pertimbangan-pertimbangan hukum).
B. Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat mengetahui pengetahuan untuk pemakalah maupun
teman-teman terutama dalam bidang manajemen sumberdaya insani. Semoga
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan buat kita semua.
Pemakalah
menerima kritik dan saran dari teman-teman, karena dalam makalah ini
kemungkinan masih banyak sekali terdapat kesalahan, untuk itu pemakalah
menerima masukan demi utuhnya makalah ini.
Trimakasih. Wassalam. . .
Comments
Post a Comment