ANALISIS STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN BAHASA DALAM PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

STRATEGI POLITIK PENGGUNAAN BAHASA DALAM PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Disusun oleh:
Puni Pabilan Satri
(1711290069)

ABSTRAK
Kompanye politik selalu ert dengan banyak kepentinan. Berbagai macam kepentingan tersebut nampak dalam pola komunikasi yang disampaikan. Dalam strategi politik  penggunaan bahasa adalah hal yang penting untuk diteliti. Karena bahsa di anggap cara yang ampuh dalam menyampaikan politik di berbagai daerah agar sesuai dengan kalangan dengan setiap pendengarnya. Pidato adalah salah satu hal yang penting dalam menyampaikan bahasa di muka umum. Penggunaan bahasa dalam konteks pidato menjadi menarik karena indonesia memiliki banyak suku bangsa, agama, budaya  sosial dan politik yang disatukan menjadi benika tunggal ika. Strategi penggunaan bahasa bisa menjadi ukuran penting agar pesan dan hal-hal yang penting dalam pidato dapat diterima denggan lapang oleh settiap pendengar yang direkayasa dalam rangka membangun citra, kesan, persepsi kepada khalayak.  Bahaa yang digunakan banyak bahsa indonesia karena ini adalah bahsa persatuan rakyat. Strategi kebahasaan menjadi hal yang penting dalam menyampaikan idato di muka umum.
Kata kunci: strategi, kebahasaan.
A.    Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan politik di dunia maka banyak trategi politik yang dibuat untuk melancarkan politik di berbagai kalangan, daerah, suku dan lain-lain. Didunia politik yang sangat diperlukan adalah pemikat guna mencapai masa yang banyak. Politik mulai berkembang sangat pesat di dunia mulai dari kalannggan pejabat daerah sampai di pemerintah pusat.
Di indonesia politik terdengar sangat hangat bebagai kegiatan dilakukan dalam berpolitik. Oleh karena itu wacana politik merupakan “representasi dalam dirinya sendiri dari hubungan-hubungan politis“ (shapiro, 1984:140) dan merupakan ruang bagi penggelaran kuasa-kuasa tertentu. Pemahaman ini didasarkan kenyataan bahwa makna dalam wacana tidak pernah netral dari kepentingan subjek. Wacana selalu bermuatan makna sesuai dengan “kemauan” subjek walapun dalam proses pembentukannya “subjek tidak senantiasa menyadari sepenuhnya atau tidak dalam pengendalian mutlak aatas apa yang mereka lakukan”. Sebagaimana dikatakan oleh Foucault (1977).
Atas pemahaman demikian wacana politik amat diwarnai oleh peran yang dimainkan oleh kuasa-kuasa yang ada didalamnya. Dalam pidatonya di bebagai macam acarah, presiden susilo bambang yudhoyono langsung menyampaikan pidato politi yng intinya mintta dukungan dan kerjasama seluruh rakyat indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam hal strategi komunikasi politik yang dijalankan presiden susilo patut mendapat acungan jempol. Kedekatanya dengan media masa memungkinkan ia untuk mengkumunikasikan segalah kebijakanya dengan masyarakat sebagaimana ia mencoba membangun imagenya sebagai seorang presiden yang senantiasa peduli dan dekat dengan masyarakatnya baik suka maupun duka. Kemunculan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang berbarengan dengan banyaknya bencana yang terus melanda tanah air ini merupakan ujian bagi presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan pola kepemimpinanya.
Analisis wacana kritis memandang bahasa sebagai suatu bentuk prektis sosial dimana yang telah dinyatakan bahwa tujuan analisis wacana kritis bertujuan memberikan penilaian terhadap produksi, struktur, internal, dan keseluruhan organisasi teks. Analisis wacana kritis melihat cara penggunaan bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai suatu bentuk praktik sosial.
Model analisis yang di pakai oleh Van Dijk sering disebut sebagai kognigsi sosial menurut Van Dijk penelitian wacana tidak hanya didasarkan pada analisis tekstual tetapi juga hubungan antara struktur teks dan percakapan dengan konteks kognigtif, sosial, koltural atau historis. Oleh sebab itu dalam analisis wacana harus dianalisis juaga proses produksi teks sehingga diproleh pengetahuan tentang faktor-faktor yyang melatar belakangi terlahirnya teks.
Sementara itu norman fairclough membangun satu model mengintegrasikan analisis wacana yang didasarkan pada linguistik dan pemikiran sosial politik, dan secara umum di integrasikan pada perubahan sosial. Menurut fairclough wacana lebih mengarah pada pemakaian bahasa sebagai praktik sosial yang berimplikasi sebagai berikut pertama, wacana adalah bentuk tindakan seseorang menggunakan bahasa sebagai suatu tindakan pada duni dan khususnya sebagai bentuk representasi ketika melihat dunia.
Penomena penciptaan makna dalam wacana politik bisa disiasati lewat analisis yang dikembangkan oleh Van Dijk (1985). hal ini nampak pada saat menganalisis unit kebahasaan pad tataran leksikal, sintaksis, dan gaya penyampaian bagaimana sebagai bagian dari struktur mikro tetapi pada saat menganalisis konteks, proses produksi dan kebermaknaan, analisis wacana memandang teks sebagai bagian dari strutur makro. Pandanggan ini didasarkan pada kenyataan wacana tidak hanya terdiri dari aspek kebahasaan tetapi juga bagaimana proses pemunculanya dan ediologi apa yang dibaliknya (fairclough, 1995;1998).
B.     Metode penelitian
Studi tentang trategi politik penggunaan bahasa dalam pidato presiden sosilo Bambang Yudhoyuno memfokuskan pada prilaku kebahasaan yang tertuang dalam pidatonya ketika menjabat sebagai presiden. Tidak semua naska pidato presiden sosilo bambang yudhoyono di analisis dengan kajian ini. Naska pidato yang dikaji dalam kajian ini ada lima buah yang pengambilan naskanya dilakukan secara acak yakni naskah pidato tahun 2006, 2007, dan 2008. Studi ini berorientasi pada ungkapan-ungkapan kebahasaan dalam wacana pidato yang menjadi titik kajian ini oleh karenna itu publik atau rakyat pada dasarnya berpeluang untuk mengetahui dan akhhirnya memaknaianya. Karena bersumber pada mediaa masa yaitu internet yang memuat pidato-pidato pernyataan presiden susilo bambang yudhoyono yang menyangkut kebijakan-kebijkan politiknya selama pemerintahan berlangsung.
C.     Hasil dan pembahasan
a.       Pemakaian kata
Kata personal yang dipakai oleh presiden susilo bambang yudhoyono sebagai alat untuk menunjukan posisinya didalam wacana pidato yang dibangunya. Dari data verbal yang terkumpul kata personal a, saya b, kami c, kita d, pemerinta e, bangsa indonesia f, indonesia.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat ajakan bermaksud untuk melibatkan rakyat baik dalam bentuk tindakan, pikiran, maupun sikap kalimat ajakan ini bermaksud untuk menhilangkan jarak antara dia (sebagai presiden) dan rakyatnya.
Kalimat seruan dipakai bertujuan agar rakyat melakukan apa yang diserukan baik berupa tindakan maupun sikap.
Kalimat harapan dipakai bertujuan agar rakyat atau komponentertentu dari rakyat yang bisa melakukan tindakan atau sikap sesuai dengan yang dinginkan.
Kalimat pernyataan dipakai dengan tujuan menunjukan sikap atau pendirianya kepada rakyat atas isu-isu yang sedang berkembang atas permasalahanya yang sedang dihadapinya.
Kalimat keterbukaan ini bermaksud agar rakyat tahu dan sadar bahwa ia sebagai sosok yang sedang berkuasapun bersikap dan bertindak terbuka.
c.       Gaya bahasa
Gaya bahasa fleonasme dipakai untuk menunjulkan bagian tertentu yang dimaksudkan agar penerima tutur atau rakyat mendapatkan perhatian khusus atau bagian yang dianggap penting.
Gaya bahasa eufimisme dipakai untuk menunjukan kepada rakyat bahwa ia adalah pigur yang sopan, rendah hati dan tidak menunjolkan kekuasaan.
Gaya bahasa hiperbola maksudnya penggunaan gaya ini agar penerima tutur atau rakyat bisa menghayati yang disampaikan dalam wacana politiknya atau bahkan melibatkan emosi dan penghayatanya.
Gaya bahasa paralelisme ini menggunakan kesejajaran bentuk ketika mengekspresikan gagaran dalam menjelaskan gagassanya, kesejajaran ini bisa berupa kata, prase dan klausa.
Gaya bahasa repitisi melakukan ekspresi kebahasaan dengan cara menjejerkan unsur-unsur kebahsaan yang berkedudukan bahasa paralel gaya repitisi dengan cara mengulang unsur-unsur bissa berupa kata prase ata klausa.
SBY AJAK RAKYAT DUKUNG PRIODE KEDUA JOKOWI (Senin, 09 September 2019. 21:25 WIB)
a.       Kata personal
kita” pemilihan umum baru selesai kita laksakan saya dalam kapasitas saya selaku pribadi dan pemimpin partai demokrat.
kita” kita semua harus mengambil tanggung jawab untuk menghentikan dan mengembaalikan fenomena dan arus yang salah ini.
saya” saya mengajak saudara-saudara kami rakyat indonesia untuk memberikan kesempatan dan mendukung kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru agar sukses dalam mengemban amanah rakyat.
Pemakaian kata keterbukaan
“terus terang tahun-tahun terakhir ini kasih sayang dan rasa persaudaraan ini mulai melemah.
b.      Penggunaan kalimat
Kalimat seruan
“ini sebuah fenomen dan arus buruk yang membahayakan masyarakat dan bangsa kita.”
Kalimat ajakan
saya mengajak saudara-saudara kami rakyat indonesia untuk memberikan kesempatan dan mendukung kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru agar sukses dalam mengemban amanah rakyat.
Kalimat  harapan
“melalui mimbar kecil di cikeas ini saya menitipkan harapan kepada bapak prasiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin agar kiranya kontempkasi yang saya sampaikan malam in dapat melengkapi agenda, kebejakan, dan langkah tindakan yang diambil oleh negara dan pemerintahan mendatang”.
c.       Pemakaian gaya bahasa
Bahasa Fleonasme
“kita semua harus mengambil tanggung jawab untuk meghentikan dan mengembalikan fenomena arus ini”.

Bukak Pidato Politik Diawal Tahun 2018, SBY Puji Pemerintahan Jokowi (Jumat, 05 Januari 2018. 08:31 WIB)
a.       Pemakaian kata persona
saya” dalam kapasitas saya sebagai pemimpin partai demokrat, saya membuat pernyataan di tujukan kepada negara dan pemerinta serta elemen bangsa indonesia. “saya menyaksikan pemerintahan presiden Jokowi ingin membuat yang terbaik bagi rakyatnya, ingin memajukan dan menyejahtrakan kehidupan bangsanya”.
kita” di awal tahu baru 2018 tahun yang insyaallah membawa berkah kebaikan bagi kita semua.
kami” untuk itu dengan tulus kami mengucapakan terimahkasih dan penghargaan yang tinggi dan berharap capaian itu dapat dijaga dan bahkan ditingkatkan.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat pernyataan
“saya buat pernyataan ditujukan kepaada negara dan pemerintah serta elemen bangsa indonesia”.
Kalimat seruan
“Partai demokrat mengetahui jokowi beserta pemerintahan yang dipimpinya”

SOAL PIDATO POLITIK SBY DEMOKRAT INGIN PILPRES DAN PILEG (13 DESEMBER 2019. 09:45 WIB)
a.       Penggunaan kata persona
“sekedar informasi SBY menyampaikan pidato politik refleksi pergantiian tahun bertajuk indonesia tahun 2020: peluang, tantangan, dan harapan”.
“yang buruk pertama kali dalam sejarah, pemilu kita diwarnai oleh politik identitas yang melebihi takaranya”.
b.      Penggunaan kalimat
Kalimat seruan
“sebaiknya dipisah ya, (pilpris dan pileg). Satu hal juga kalau bersamaan seperti kemaren itu”.
Kalimat pernyataan
“oleh karena itu SBY menyatakan pemerintah perlu mengevaluasi sistem, UU, dan penyelenggaraan pemilu”.
c.       Penggunaan gaya bahasa
Bahasa fleonasme
“yang buruk pertamakali dalam sejarah pemilu  kita diwarnai oleh politik edintitas yang melebihi takaranya juga pertamakali terjadi banyak korban jiwa, baik karena kekerasan maupun bukan”

SBY BICARA 5 POIN KONTRAK POLITIK UNTUK CAPRES dan CAWAPRES PARTAI DEMOKRAT (kamis, 12 Juli 2018. 22:45 WIB)
a.       Penggunaan kata persona
“kami merumuskan ada lima elemen utama yang kelak akan jadi bagian dari semacam kontrak politik antara capres dan cawapres yang diusung oleh partai demokrat”
kami ingin presiden dan wapres mendatang jelas tegas dan terang posisinya mendukung dan mengamalkan dengan penuh pancasila,
kita” dan konsekuensinya pemimpin kita mendatang”,
kita kita tahu bahwa rakyat indonesia menghadapi sejumlah permasalahan dibidang ekonomi dan kesejahtraan”.
kita berharap pemimpin-pemimpin kita mendatang sungguh menaati konstitusi UU dan sistem ketatanegaraan yang berlaku”.
indonesia” misalnya dimasa lalu komunisme, juga tidak membuka peluang atas pikiran atau gerakan yang ingin menjadikan indonesia sebagai negara agama.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat seruan
“kami ingin presiden dan wapres mendatang jelas tegas dan jelas posisinya pendukung dan mengamalkan dengan penuh pancasila”.
Kalimat harapan
“pertama, kitaberharap pemimpin-pemimpin kita mendatang itu sungguh menaati kostitusi UU dan sistem ketatanegaraan yang berlaku. Kita juga berharap check dan balances antar lembaga betul-betul tegas”.
“Dibidang hukum dan keadilan rakyat berharap penegakan hukum berlangsung secara adil pemberantasan korupsi tidak tebang pilih negara tidak melakukan investasi”.
“juga diharapkan  ada keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusianya”.
Kalimat pernyataan
“Kita tahu bahwa rakyat kita menghadapi sejumlah permasalahan di bidang ekonomi dan kesejahtraanya. Misalnya sulitnya dibidang mendapatkan lapangan pekerjaan, daya beli rakyat bagi golongan bawah tidak mampu dan miskin tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya”
c.       Gaya bahasa
Bahasa fleonasme
“kemungkinak kemiskinan katakanlah mesti diturunkan dengan upaya yang makin serius”.
Bahasa eufimisme
“dalam kehidupan bangsa yang majemuk kebinekaan dan toleransi harus diplihara”.
PIDATO SBY AWAL TAHUN 2018
a.       Penggunaan kata persona
“setelah pemungutan suara dilakukan kita harus menghormati dan menerima hasilnya”.
Penggunaan kata “keterbukaan” secara moral semua pihak wajib berbuat agar pilkada dan pemilu mendatang benar-benar berlangsung secara jujur, adil, dan demokrasi.
b.      Penggunaan kalimat
Kalimat harapan “secara moral semua pihak wajib berbuat agar pilkada dan pemilu mendatang benar-benar berlangsung secara jujur, adil, dan demokrasi”.
“bebas dari kecurangan dan pelanggaran apalagi yang amat keterlaluan tidak menghalalkan segala cara apalagi yang bertentangan dengan UU dan aturan pemilu”.
c.       Gaya bahasa
Eufimisme “tidak menghancurkan pesaing-pesaing dengan kekuatan uang besar-besaran”.
KONTEMPLASI LENGKAP SBY DI CIKEIS (Senin, 09 September 2019. 21:50 WIB)
a.       Penggunaan kata persona
saya sungguh berniat dan memohon kepada tuhan”
saya yakin hal itu bukan hanya kebetulan tetapi sang pencipta mengingatkan saya bahwa usia saya genap 70 Tahun karenanya saya sungguh bersyukur dan bertrimakasih kepada allah atas segalah karunia yang diberikan kepada saya. 10 hari yang lalu menjelang hari kelahiran saya tepat tanggal 09 September 1949 telah dipanggil Allah SWT”
kita bisa melakukan sesuatu yang bermakna dan bisa berbuat yang lebih baik”
“kita tahu masyarakat dan bangsa indonesia amat majemuk”
Kata keterbukaan
namun disis lain saya bersedih karena kedua orang yang amat saya sayangi tidak bisa lagi ikut berkumpul dan berbahagia di hari istemewa ini 09 September 2019”.
Kata demokrasi
“yang juga menganut simtem demokrasi multi partai”.



b.      Penggunaan kalimat
Kalimat seruan
“dalam kurun waktu yang panjang inilah saya mengarungi berbagai macam kehidupan yang dinamis”.
Kalimat ajakan
“marilah kita berikhtiar seraya bergaandengan tangan agar bisa makmur bersama-sama”
“saya mengajak saudara-saudara kami rakyat indonesia”.
Kalimat pernyataan
“izinkan saya untuk menyampaikan pidato kontemplasi saya, semoga hadirin berkenan mendengarkanya”.
Kalimat harapan
“pastilah kita ingin memiliki dan menjadi masyarakat yang baik”.
“saya ingin saya kedepanya ini adalah pandangan dan pendapat saya berangkat dari pengalaman dan pengamatan yang panjanng”.
“saya menitipkan harapan kepada bapak presiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin”.
c.       Pemakaian gaya bahasa
Pleonasme “saya dan keluarga akan mewujudkan mimpi-mimpi, citta-cita rencana ibu ani yang belum bisa diwujudkan”.
“insyaallah saya dan keluarga akan mewujudkan mimpi-mimpi, citta-cita rencana ibu ani yang belum bisa diwujudkan”.
Paralelisme “majemuk dari segi identitas, misalnya berbeda agama, suku, etnis dan kedaerahan juga majemuk dari segi paham dan aliran baik politik maupun ediologi serta dari segi strata sosial ekonomi”.
Hiperbola “terus terang tahun-tahun terakhir ini kasih sayang dan persaudaraan ini melemah”.
“mengariskan sebua cita-cita besar untuuk membangun masyarakat dan bangsa yang adil dan makmur”.
Repitisi “saya tahu membangun nilai dan prilaku menuju terciptanya masyarakat yang baik, bangsa yang baik dan negara yang baik”.

UCAPAN SELAMAT DARI PAK SBY UNTUK NEGRI PILPRES 2014 (11 JULI 2014)
a.       Pemakaian kata persona
“mari kita dukung secar penuh presiden dan wakil presiden terpilih nanti”.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat harapan
“setelah terpilih kelak dan secara resmi menjadi pemimpin maka tugas telah menanti dan harus menjaalankan tugas dengan sebaik-baiknya”.
“bagi yang tidak terpilih harus bisa menerima hasil ini dengan baik dan ikhlas karna kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda”.


Kalimat ajakan
“mari kita dukung secar penuh presiden dan wakil presiden terpilih nanti”.
c.       Gaya bahasa
Eufimisme “bagi yang tidak terpilih harus bisa menerima hasil ini dengan baik dan ikhlas karna kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda”.
Pleonasme “mari kita dukung secar penuh presiden dan wakil presiden terpilih nanti”.
a.       Pemakaian kata persona
“tahun 2019 adalah tahun yang berat bagi saya dan keluarga, tahun yang penuh ujian dan cobaan”.
Kata keterbukaan “belum genap 100 hari istri tercinta
b.      Penggunaan kalimat
Kalimat pernyataan
“tahun 2019 adalah tahun yang berat bagi saya dan keluarga, tahun yang penuh ujian dan cobaan”.
c.       Pemakaian gaya bahasa
PIDATO KENEGARAAN SBY (15 Agustus 2014. 12:01 WIB)
a.       Pemakaian kata persona
“yang saya hormati”
“anggota dewan perwakilan daerah republik indonesia
kita telah berhasil mengkonsolidasikan diri menjadi demokrasi ketiga terbesar didunia”.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat seruan
“saya sebagai mantan presiden nantinya, dan sebagai warga negara yang ingin terus berbakti kepada negaranya”.
Kalimat pernyataan
“dalam rangka membangun demokrasi penegakan keadilan den peningkatan kesejahtraan rakyat”.
Kalimat ajakan
“saya mengajak hadirin sekalian untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan  yang maha kuasa”
“marilah kita semua bekerjasama untuk terus mengawal proses ini agar berlangsung secara konstitusional dan damai”.v
c.       Pemakaian gaya bahasa
Eofimisme “sebagai bangsa yang menghargai apa yang telah dilakukan ileh para pendahulunya”.
Pleonasme “pembangunan demokrassi penegakan keadilan dan peningkatn kesejahtraan rakyat”.
Hiperbola “saudara-saudara sebangsa dan setanah air sebagaimana tahun-tahun sebelum nya”.
Paralelisme “alhamdulillah dengan ridho Allah SWT dengan kerja keras kita semuaa demokrasi kita berjalan relatif baik”.
Repitisi “saudara ketua, para wakil ketua”.

PIDATO SBY MEMBANGUN POLITIK YANG BERADAP (senin, 17 September 2018. 20:46 WIB)
a.       Pemakaian kata persona
saya ingin berbagi cerita dari rangkaian perjalanan saya berkeliling tana air”.
saya mengajak partai demokrat untuk tidak ikut-ikutan melakukan fitnah dan menyebarkan hoax”.
“sebelumnya semua pihak meramalkan indonesia akan bercerai-berai dan menjadi negara gagal”.
kita tetapkan strategi pembangunan indonesia”.
Keterbukaan “ketika saya mengemban amanah sebgai presiden RI ke 6 kondisi negara kita saat itu tidaklah mudah negara kita belum labil dan belum pulih dari kresis besar tahun 1998”
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat ajakan
“saya mengajak partai demokrat untuk tidak ikut-ikutan melakukan fitnah dan menyebarkan hoax”.
Kalimat harapan
“jangan sampai kita ikut menyemaikan benih-benih perpecahan dan desintegrasi yang sangat membahayakan masa depan negara kita”.
Kalimat pernyataan
“pernyataan SBY, saya mengajak partai demokrat untuk tidak ikut-ikutan melakukan fitnah dan menyebarkan hoax”.
c.       Pemakaian gaya bahasa
Pleonasme “saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok”
Hiperbola “tiba-tiba saya dihampiri seorang ibu yang matanya berkaca-kaca”.
Paralelisme “alhamdulillah dengan segalah kekurangan yang kita miliki dulu serta berkat kerja keras kita semua isi dan takaran-takaran strategi tersebut dapat kita capai”.
Ripitisi “pro pertumbuhan, pro lapangan peekerjaan, pro pengurangan kemiskinan, dan pro lingkngan hidup’.
PIDATO SBY DI HUT PARTAI DEMOKRAT KE 17 (17 September 2018)
a.       Kata persona
kita di uji apakah prengkat negara termasuk intelejen kepolisian netral dan tidak berpihak”
“kita adalah
saya ingatkan TNI dan POLRI harus belajar dari sejarah”
kami menyambut hari jadi yang ke 17 ini dengan tekad...”.
Keterbukaan “partai demokrat dilahirkan oleh orang-orang yang percaya bahwa indonesia memerlukan kekuatan politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, demokrasi dan bangsa”.
b.      Pemakaian kalimat
Kalimat harapan
“kami menyambut hari jadi yang ke 17 ini dengan tekad dan harapan baru untuk lebih gigih memperjuangkan kepentingan dan harapan rakyat kita”.
Kalimat seruan
“saya ingatkan TNI dan POLRI harus belajar dari sejarah”.
D.    Kesimpulan dan saran
a.       Kesimpulan
Politi merupakan hal yang penting bagi seorang pemimpin, semakin baik politik yang dijalankan akan semakin baik hasil tanggapan rakyatnya. Salah satu strategi politik yang digunakan SBY adalah penggunaan kebahasaan dalam pidatonya. Strategi bahasa yang digunakan dari kutipan-kutipan pidato SBY ini adalah salah satu hal yang berdampak baik dan mudah diterima oleh semmua kalangan. Dalam semua pidato SBY ini menggunakan gaya bahasa yang memuat pesan dan kesan oleh pembaca.
b.      Saran
Semoga kita dapat mengambil banyak pelajaran dari hasil menganalisa strategi kebahasaan dalam pidato politik SBY ini. Yang tentunya menimbulkan dampak dan manfaat yang baik untuk  kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=HYUgIMMpSQw (25 Desember 2019. Pukul 16:00)
https://www.youtube.com/watch?v=bxwYLBhXQZE (25 Desember 2019. Pukul  10:00 WIB)

Comments

Popular posts from this blog

METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI