Kajian linguistik dalam sastra ekstensi bahasa (Ekstensi basaha jawa dalam wacana meme)

judul
Kajian linguistik dalam sastra ekstensi bahasa
Jurnal
Ekstensi basaha jawa dalam wacana meme
Volume
-
Tahun
02 Desember 2017
Penulis
Dewi Untari
Reviewer
Puni Pabilan Satri (1711290069)
Tanggal
16 juni 2019
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan bentuk-bentuk bahasa jawa yang digunakan dalam memee berbahasa jawa. Bentuk-bentuk meme berbahasa jawa dan fungsi meme berbahasa jawa terhahap masyarakat pembacanya. Peneliti diskriptif kualitatif suber data penelitian ini adalah berbahasa jawa untuk membentuk salah satu wujud bentuk bahasa jawa yang masih digunakan saat ini karena fenomena sosial tersebut terus ada dimasyarakat yang menggunakan bahasa jawa.
Subjek penelitian
Dalam jurnal ini peneliti membahas tentang bahasa jawa dalam sosial media instagram dan meme.
Objek penelitian
Menjelaskan tentang bagaimana orang menggunakan media sosial instagram,meme dalam bahasa jawa  membuat satu wujud mempertahankan bahasa jawa dalam areaglobalisasi dan menjadikan hiburan sekaligus penuh dengan pesan dan meta pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jurnal meme untuk representasi aktivitas manusia sehari-hari sehingga banyak bermakna disosial media menggunakan bahasa jawa rama ngoko dalam dominan bersifat netral.
Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode pengumpulan data yaitu dengan metode simak dengan teknik pustaka dan teknik catat serta wawacara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode pandan. Metode pandan adalah metode analisis data yang alat penentunya diluar terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa language.
Hasil penelitian
Dalam penelitian meme berbahasa jawa ini memiliki dua pariasi yaitu monolog dan dialog. Monolog adalah percakapan seorang diri. Jadi meme mengambarkan seseorang yang berkata sendiri didukung oleh gambar yang ada. Sedangkan berupa monolog adalah percakapan antara dua  orang atau lebih dan juga dengan didukung oleh gambar. Berikut ini adalah cerita meme berbentuk monolog. Bahasa jawa secara  tingkatan menjadi dua yaitu ragam ngoko dan krama. Ragam ngoko biasanya dipakai oleh orang yang seumuran atau digunakan kepada orang yang lebih muda. Sedangkan ragam krama digunakan oleh orang yang seumuran (memiliki jabatan yang tinggi) atau digunakan kepada yang lebih tua dengan fungsi untuk menghormati. Meme di atas menggunakan bahasa jawa ragam ngoko. Ragam ngoko tersebut menunjukan bahwa pembuat meme ini menempatkan memenya sebagai suatu yang umum dan bersifat netral.
Ejaan yang disempurnakan meme tersebut memiliki tema sosial karena dekat dengan kehidupan sehari-hari yaitu tentang kemaatian. Dalam hidup bermasyarakat, pasti akan menemui pristiwa kematian. Kematian ini sering ditakuti oleh manusia oleh karena itu meme tersebut memiliki fungsi peringatan. Meme memiliki pesan agar ingat akan kematian dan tidak bangga dan sombong dengan gebyarnya dunia (kecantikan, ketampanan, kekayaan, pangkat yang tinggi), karena gebyarnya dunia akan tidak ada apa-apanya lagi setelah menemui kematian. Didalam penelitian ini meme tersebut harus digunakan oleh ragam ngoko meme dalam berbahsa jawa merupakan salah satu wujut pemertaan baahasa jawa yang ada saat ini di era yang serba internet ini bentuk ekspresif dari pembuat meme menjadi hiburan sekaligus penuh dengan pesan dan meta pesan karena banyak menggunakan tema sosial makna ragam bahasa yang digunakan ada bahasa jawa ragam ngoko yang bersifat netral.        


Comments

Popular posts from this blog

METODE PEMBELAJARAN MENYIMAK

Pantun daerah padang guci

APRESIASI PROSA FIKSI